Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 meningkat didukung oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga, serta perbaikan ekspor dan kinerja investasi.
“Perekonomian tercatat tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy), membaik dibandingkan dengan tahun 2015 yang tumbuh sebesar 4,88 persen (yoy),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Kamis (16/2).
Konsumsi rumah tangga tumbuh cukup kuat didukung oleh terjaganya daya beli seiring dengan inflasi yang terkendali.
“Di sisi lain, kinerja ekspor menunjukkan perbaikan ditopang meningkatnya volume perdagangan dunia serta harga beberapa komoditas seperti batubara dan minyak sawit,” papar Tirta.
Perbaikan kinerja investasi terutama didorong oleh pertumbuhan investasi nonbangunan dalam bentuk kendaraan dan peralatan lainnya, sementara investasi bangunan melambat sejalan dengan lebih rendahnya ekspansi fiskal.
“Dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan Jawa mengalami peningkatan, sementara Kawasan Timur Indonesia (KTI) melambat,” lanjut Tirta.
Selain itu, ke depan, pertumbuhan ekonomi 2017 diperkirakan berada pada kisaran 5,0-5,4 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi swasta yang masih tumbuh kuat, peningkatan konsumsi pemerintah serta perbaikan investasi baik swasta maupun pemerintah. Pertumbuhan ekspor dan impor diperkirakan juga mengalami peningkatan, sejalan dengan kenaikan permintaan domestik. (Dha)