Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan kembali melaksanakan pengembangan inovasi padi apung di kabupaten/kota se Kalimantan Selatan pada tahun 2024.
Plh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah menuturkan pengembangan inovasi padi apung merupakan gagasan yang sudah diuji coba pada tahun 2022, dan berhasil terlaksana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, dan Barito Kuala.
“Alhamdulillah, dari hasil uji coba dan pengembangan di beberapa kabupaten, panen teknologi padi apung dengan padi lokal varietas siam madu dengan umur kurang lebih 4 bulan. Kalau kita konversi hasil panen tersebut kurang lebih 6,4 ton per hektare produksi,” ucapnya, di Banjarbaru, Selasa (9/1/2024).
Ia menerangkan, teknologi padi apung merupakan gagasan yang sangat bermanfaat untuk wilayah Kalimantan Selatan, mengingat banyak sekali memiliki lahan rawa.
Imam mengungkapkan di tahun 2024 akan ada beberapa kabupaten/kota yang kembali melaksanakan teknologi padi apung, karena dinilai sangat membantu dalam meningkatkan Produktivitas pertanian di Kalsel.
“Di tahun ini ada Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah dan Tapin yang akan melaksanakan inovasi padi apung sebagai alternatif pada musim hujan di tahun 2024,” tuturnya.
Lalu, pihaknya pun menginginkan program ini dapat menjadi meningkatkan stimulanpara kabupaten/kota yang belum ataupun sudah melaksanakan teknologi padi apung, supaya lebih memaksimalkan lahan kosong yang bisa digunakan sebagai ruang untuk pertanian.
“Kami dari Pemprov Kalsel terus mendorong pertanian di kabupaten/kota agar bisa terus berjalan walau di musim apapun,” pungkasnya. MC Kalsel/usu.