Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, akan menyelenggarakan Dialog Wayang Kulit Banjar, sebagai salah satu prasarana dalam melestarikan Kesenian Banjar pada 29 hingga 31 Oktober 2023.
Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kalsel, Suharyanti mengungkapkan, Dialog Wayang Kulit Banjar imerupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsu Kalsel, untuk terus menyebarluaskan kesenian – kesenian yang dimiliki Kalsel.
“Kita ingin masyarakat tahu bahwa Kalsel juga memiliki wayang kulit khas Banjar. Biasanya wayang kulit dikenal dari pulau Jawa,” ucapnya, Banjarmasin, Jumat (27/10/2023).
Ia menerangkan, salah satu perbedaan antara wayang kulit Banjar dan Jawa terletak pada bahan pembuatan wayang. Untuk Jawa bahan utama wayang adalah kulit kerbau, sementara wayang Banjar lebih sering dibikin dari kulit sapi atau kambing.
Lebih lanjut dijelaskannya, para pemateri Dialog nanti berasal di lokal maupun nasional yaitu Dalang ufik dari Ketua Pepadi Kalsel dan Ki Catur Benyek Kuncoro dari Dalang Wayang Kulit Yogyakarta.
“Para peserta nantinya akan diberi pelatihan dalam membuat karya dan cerita wayang. Yang mana di akhir dialog mereka nanti akan langsung mempraktekan cara mewayang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi dan Dokumentasi, Nitta Aulia menambahkan, bagi masyarakat yang ingin ikut dalam pelaksanaan Dialog bisa langsung membuka media sosial taman budaya untuk mendaftar, dengan cara mengirim registrasi di laman https://bit.ly/pendaftarandialogseni.
Selain itu, Ia mengungkapkan pada minggu malam, 29 Oktober 2023 juga ada pagelaran wayang kulit Banjar yang akan diadakan di gedung Warga Sari Taman Budaya.
“Ayo ikuti dialog dan saksikan pergelaran wayang kulit Banjar, karena akan langsung dimainkan oleh salah satu seniman lokal yaitu Dalang Saidi Rahman yang berasal dari Hulu Sungai,” pungkasnya. MCKalsel/usu.