Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta pertumbuhan keluarga baru, kebutuhan akan rumah tentunya akan semakin meningkat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupaya memberikan prioritas yang tinggi, pada pembangunan rumah-rumah rakyat dengan berbagai konsep dan model.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar saat membuka Sosialisasi Pengembangan Perumahan Baru dan Mekanisme Akses Perumahan KPR-FLPP Tahun 2023 di salah satu hotel di Banjarbaru, Senin (26/6/2023).
Roy mengatakan, berdasarkan data tahun 2021, jumlah rumah di Kalsel sebanyak 1.004.710, dengan jumlah backlog penghunian sebanyak 120.611 unit dan backlog kepemilikan sebanyak 193.450 unit. Disebabkan, ketidaksesuaian antara sisi penawaran dan permintaan akan perumahan.
“Oleh karena itu, upaya untuk membangun perumahan rakyat terus dilakukan, dengan harapan masyarakat yang memiliki tempat tinggal layak, akan memiliki kehidupan nyaman dan baik,” ujarnya.
Ia berharap, melalui sosialisasi ini, para pemangku kepentingan penyediaan perumahan, dapat memahami arti pentingnya, pemenuhan kebutuhan perumahan, serta mekanisme dalam pemenuhan tersebut, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Saya berharap, melalui sosialisasi ini, dapat memberikan gambaran terhadap kebutuhan perumahan yang harus dipenuhi, serta mekanisme dalam perolehan rumah terutama bagi MBR,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna menyampaikan, saat ini untuk capaian hunian di Indonesia baru 40 persen dan masih terbuka untuk penyedia untuk menyerap MBR.
“Ini mestinya bisa dimanfaatkan oleh daerah juga dan nanti lebih ada inovasi dari masing-masing daerah,” katanya.
Adapun, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan, Mursyidah Aminy menuturkan, kegiatan sosialisasi ini dalam rangka mensosialisasikan perkembangan perumahan baru dan mekanisme pembiayaan perumahan, karena masih banyak yang belum tahu program perumahan.
“Kalau ASN melalui program Taspen sedangkan dan Non ASN melalui program FLPP,” ucapnya.
Untuk itu, ke depan Ia mengimbau ASN dan Non ASN untuk memanfaatkan program yang telah disiapkan tersebut.
“Ke depan,kita akan melakukan sosialisasi ke masing-masing dinas, istilahnya jemput bola,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh