Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong pembangunan kesehatan, diarahkan pada peningkatan upaya promotif dan preventif guna peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin saat membuka Pertemuan Pengelolaan Pelayanan Promosi Kesehatan tingkat Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Rabu (22/2/2023).
Diauddin mengatakan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat memegang peranan penting dalam menangani permasalahan kesehatan.
“Hasil upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat belum optimal, sehingga diperlukan peningkatan terutama dengan mengintensifkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), khususnya dalam rangka Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” kata Diauddin.
Oleh karena itu, peningkatan pemberdayaan masyarakat, dilakukan melalui peningkatan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, dan Pos Obat Desa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka para pengelola program diharapkan dapat memahami indikator, sasaran prioritas dan kebijakan pembangunan kesehatan yang dikaitkan dengan strategi upaya promosi kesehatan.
“Hal ini penting untuk membantu para perencana dalam menyusun kegiatan promosi kesehatan di unit masing-masing, sehingga mempunyai dampak terhadap pencapaian pembangunan kesehatan di kalsel,” ungkapnya.
Maka, di era digitalisasi informasi, promosi kesehatan harus bisa memanfaatkan teknologi kekinian, agar dapat mencapai segmentasi masyarakat yang lebih luas dan cepat melalui kanal youtube, instagram, twitter, media online dan lainnya.
“Saya mengajak kerja sama dan dukungan selebgram lokal agar dapat membantu mengedukasi masyarakat menyampaikan tentang pesan-pesan menjaga kesehatan,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut digelar mulai tanggal 21-23 Februari dengan peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Kalsel. MC Kalsel/tgh