Kasus penyakit cacar monyet di Indonesia telah di konfirmasi oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moch Ansari Saleh memperkuat koordinasi lintas sektoral, seperti Dinas Kesehatan, internal Komite Medis dan sosialisasi kepada masyarakat, guna mencegah penyebarannya.
Direktur Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Among Wibowo mengatakan, penyakit cacar monyet merupakan emerging zoonosis yang disebabkan virus cacar monyet yang endemis di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung dua hingga empat minggu, namun bisa berkembang menjadi berat hingga kematian, yaitu tingkat kematian dari tiga hingga enam persen.
“Silahkan konsultasikan dengan tenaga kesehatan kami, apabila ada keluhan gejala klinis termasuk penyakit cacar monyet,” kata Among, Banjarmasin, Rabu (31/8/2022).
Disampaikan Among, hingga kini belum ada yang terdeteksi terkena penyakit cacar monyet tetapi pihaknya telah melakukan antisipasi dini.
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ditemukan kasus penyakit cacar monyet di RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin dan kami berharap kondisi ini tetap bisa dipertahankan,” sebut Among.
Among pun berharap, jangan sampai muncul penyakit cacar monyet di Kalsel dan mari bersama-sama menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar karena dari lingkungan yang bersih, kesehatan pun terjaga.
“Langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet, yaitu menerapkan pola hidup sehat, menggunakan masker, hindari kerumunan, kurangi konsumsi daging kurang matang, dan rajin mencuci tangan dengan sabun,” kata Among. MC Kalsel/Ar