Mendapatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tertinggi di Indonesia selama dua tahun berturut-turut menjadikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai acuan pengembangan perpustakaan bagi provinsi lain.
Hal ini terlihat dari kunjungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Dispersip Kalsel guna menggali kiat-kiat dalam meraih IPLM tertinggi se-Indonesia, yang diterima oleh Plt Sekretaris Dispersip Kalsel, Endang Camsudin bersama Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan, Wildan Akhyar.
Perwakilan DPK Sulsel diajak berdiskusi, berbagi informasi dan berkeliling melihat fasilitas pelayanan Perpustakaan Palnam.
“Kami ingin menggali bagaimana nanti IPLM kami dapat sama, padahal pustakawan di DPK Sulsel sebanyak 86 orang, sedangkan disini informasi dari kepala dinas hanya ada 13,” kata Koordinator Pustakawan Sulsel, Syamsul Arif, Banjarmasin, Rabu (29/6/2022).
Diwaktu yang sama, Plt Sekretaris Dispersip Kalsel, Endang Camsudin, merasa senang atas kunjungan ini, yang dijadikan wahana untuk saling berbagi informasi dan pengalaman.
“Memang kita memiliki IPLM yang tertinggi, di 2020 berada pada angka 48,70, dan naik kembali pada 2021 di angka 58,13,” ujar Endang.
Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie menyampaikan, setiap Dispersip provinsi punya keunggulan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu, pihaknya juga selalu menggali berbagai keunggulan di wilayah lain.
“Sulsel luar biasa, punya lokasi strategis di pusat kota, dekat perkantoran, dekat objek wisata, bahkan dekat perguruan tinggi, terlebih dari jumlah SDM, sedangkan kita tidak. Namun, kita hanya memaksimalkan yang ada untuk dapat unggul,” jelas Nurliani, melalui siaran pers Dispersip Kalsel. MC Kalsel/Jml