Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong agar Pemerintah Provinsi dapat menambah anggaran bantuan sosial (Bansos) bagi penduduk miskin.
Anggota DPRD Kalsel, Ardiansyah mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Kalsel tercatat 20,24 ribu orang pada Maret 2020, dan bertambah menjadi 208,11 ribu orang pada Maret 2021 dengan tingkat kemiskinan sebesar 4,83 persen.
“Meningkatnya warga miskin di Kalsel dikarenakan pandemi COVID-19,” kata Ardiansyah, di Banjarmasin, Senin (16/8/2021).
Dikatakan Ardiansyah, anggaran Bansos di tahun 2022 bagi penduduk miskin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel diperkirakan hanya sekitar Rp1,52 miliar.
“Apabila anggarannya Rp1,52 miliar dibagi 208,11 ribu orang itu dapatnya hanya sekitar Rp6.000,00 saja dan kemungkinan di bulan Agustus akan bertambah lagi warga miskin,” ujar Ardiansyah.
Oleh karena itu, Ardiansyah pun meminta agar Bansos bagi penduduk miskin bisa ditambahkan di tahun mendatang.
“Mengingat masih ada waktu untuk menambahkan anggaran Bansos selama masa pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS),” kata Ardiansyah.
Ardiansyah pun menginginkan instansi terkait berperan aktif dan berkolaborasi dalam mengentaskan kemiskinan, meskipun pada September lalu BPS mencatat Kalsel merupakan provinsi dengan angka kemiskinan terendah di regional Kalimantan.
“Mari kita bersama-sama berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan dalam menyejahterakan masyarakat,” kata Ardiansyah. MC Kalsel/Ar