Tingkatkan Ekspor Pertanian Kalsel, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Serahkan Aplikasi i-Mace

Kasi Karantina Tumbuhan BKP Kelas I Banjarmasin, Priyatno (kanan) menyerahkan aplikasi I-Mace kepada Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalsel, Syaiful Azhari (Kiri) saat kegiatan merdeka ekspor dengan tema karet banua menembus dunia di PT Bumi Asri Pasaman, Kabupaten Banjar, Senin (31/8/2020). MC Kalsel/tgh

Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin menyerahkan aplikasi i-Mace kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalimantan Selatan, Syaiful Azhari di PT Bumi Asri Pasaman.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Nur Hartanto menerangkan, Aplikasi Indonesian Map of Agriculture Commodities Exports (i-Mace) adalah aplikasi dari Badan Karantina Pertanian yang berisikan data ekspor real time.

Aplikasi ini untuk membantu membuat kebijakan pembangunan serta pertanian pemerintah daerah, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Jadi i-MACE merupakan aplikasi buatan Badan Karantina Pertanian. Selain mempercepat ekspor, pemerintah daerah juga dapat memetakan sentra dan jenis komoditas unggulan dan negara tujuan ekspor. Ekspor apa saja yang ada di tempat kita, berapa jumlahnya, semua tersedia secara real time,” ungkap Hartanto, Kabupaten Banjar, Senin (31/8/2020).

Setelah diluncurkan pada tahun 2019 lalu, aplikasi ini kemudian diserahkan kepada Pemprov Kalsel untuk mendongkrak ekspor Indonesia ke depan.

Dari aplikasi tersebut, dapat diketahui meski pandemi Covid-19 sedang melanda Kalsel, namun tidak terlalu berdampak pada komoditas ini. Bahkan mulai ada tren peningkatan.

“Jadi akhir bulan ini mulai ada peningkatan. Sebagian besar tujuannya ke India dan China untuk industri ban, seperti Bridgestone, Michelin, dan Goodyear Tire sudah menggunakan karet dari Kalsel,” terangnya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalsel, Syaiful Azhari menyampaikan apresiasinya atas fasilitasi dan dorongan ekspor produk pertanian karet di Kalsel.

Menurutnya, pada triwulan kedua komoditas karet sempat menurun sebesar 13-14 persen.

“Jadi secara teknis, penurunan terjadi akibat pandemi Covid-19. Tetapi bukan hanya kita yang lesu, seluruh dunia memang terjadi penurunan,” ungkapnya.

Untuk itu, melalui sinergitas ini, Pemprov Kalsel berharap ekspor karet dapat meningkatkan kondisi perekonomian pada triwulan berikutnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai