UPT Taman Budaya Provinsi Kalsel menggelar dialog seni rupa dengan tema “Memandang Keluar Batas Sungai” menimbang seni rupa Kalimantan Selatan dalam paradigma global.
Kegiatan Dialog tersebut menghadirkan narasumber Ketua sanggar seni rupa sholihin, Fathur Rahmy, Kepala Galeri Nasional, Pustanto, pengamat seni rupa, Hajriansyah, pengamat seni Banjarbaru, He Benyamine.
Kepala UPT Taman Budaya Kalsel, Suharyanti mengatakan, dialog ini digelar dalam rangka untuk membicarakan tentang seni rupa di Banua.
“Jadi kita kumpulkan perupa-perupa di Kalsel dalam kegiatan dialog,” kata Suharyanti, Banjarmasin, Rabu (5/8/2020).
Kegiatan tersebut juga disiarkan secara langsung melalui youtube taman budaya. Hal yang menarik perhatian pada dialog ini adalah Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto sebagai pembicara.
“Ia berharap, perupa-perupa di Kalsel setelah diskusi ini menjadi semangat dan menjadi langkah awal untuk lebih giat berkarya,” ungkapnya.
Keinginan kepala Galeri Nasional kepada para seniman, agar mereka dapat mandiri dan tidak berharap lebih kepada bantuan pemerintah. Melalui keterbatasan, langkah mereka tidak boleh terhenti untuk dapat membuat karya baru.
Maka dari itu, taman budaya Kalsel diharapkan dapat menjadi pionir untuk mewadahi seniman banua dalam menampilkan hasil karya mereka melalui galeri dan pameran seni.
“Jadi taman budaya Kalsel setiap tahun selalu mengadakan pameran seni rupa dengan harapan perupa-perupa di Kalsel lebih aktif untuk berdiri sendiri dengan semangat dan bisa eksis lagi,” ucap dia. MC Kalsel/tgh