Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor pada pembukaan Festival Silat Budaya di Siring 0 Km Banjarmasin, Rabu (4/9/2019). Sahbirin mengutarakan pencak silat atau di Kalimantan Selatan disebut kuntaw adalah olahraga bela diri asli Indonesia yang telah berkembang hingga ke kancah internasional.
Menurut Sahbirin, pencak silat bukan sekedar seni bela diri, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia.
“Menjadi atlet pencak silat merupakan kebanggan tersendiri, selain menjadi pesilat Indonesia, namun juga melestarikan seni bela diri dan budaya Indonesia,”kata Sahbirin.
Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel ini menginginkan ke depannya pencak silat bisa lebih baik lagi serta dapat meraih prestasi baik di tingkat regional, nasional, atau bahkan internasional.
“Kita harus terus berupaya membina dan mempersiapkan atlet-atlet pencak silat agar pencak silat tetap esksis dan lestari, melahirkan bibit unggulan, serta bisa bersaing meraih prestasi baik nasional maupun internasional,”pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, Hermansyah menjelaskan Festival Silat Budaya ini diikuti sebanyak 202 peserta dari 21 perguruan yang ada di Kalsel.
“Festival Silat ini bertujuan untuk menyemarakan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-36 di Kalsel yang mana puncaknya pada tanggal 8-9 September mendatang,” ujarnya.
Ditambahkannya, ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Provinsi Kalsel, khususnya Paman Birin sebagai pembina olahraga terbaik di Indonesia bukan hanya memperhatikan olahraga modern tetapi juga olahraga tradisional seperti pencak silat ini.
“Sesuai dengan permintaan Gubernur Kalsel, tahun depan pembinaan terhadap olahraga pencak silat dan olahraga lainnya akan lebih ditingkatkan lagi. Ini sebagai bentuk sinergitas dalam memajukan olahraga di Kalsel,”tukasnya. MC Kalsel/Jml
