Akreditasi merupakan penilaian kepatuhan suatu rumah sakit terhadap semua peraturan perundang-undangan terkait dengan perumah sakitan, selain itu juga merupakan bentuk kepatuhan rumah sakit mengikuti standard-standard yang yang ditetapkan oleh profesi serta etika dan disiplin profesi.
“Standar tersebut disebut Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS), standar ini memiliki jumlah yang sangat banyak sekitar 335 standard, dan yang dinilai lebih dari 1345 meliputi semua aspek mulai dari pasien masuk, pelayanan yang diberikan, hingga pasien keluar” Kata Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Sutoto pada acara penyerahan Sertifikat SNARS I (paripurna) kepada Rumah Sakit Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Sabtu (27/4/2019).
Menurutnya, ini merupakan suatu pencapaian yang sangat bagus karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moch Ansari Saleh berhasil mencapai akreditasi paripurna bintang 5, hal ini menandakan semua standar profesi yang ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik oleh RSUD Moch Ansari Saleh.
“Tujuan dari akreditasi adalah memberikan pelayanan yang bermutu dan selamat bagi para pasiennya, akreditasi ini setiap 3 tahun akan dinilai kembali, namun dalam perjalannya setiap sebulan sekali akan dilakukan evaluasi” jelasnya.
Dengan evaluasi ini lanjutnya, KARS bisa melihat apakah standar yang telah ditetapkan benar-benar dilaksanakan dengan baik, jika standard tersebut tidak dilaksanakan dengan baik, maka KARS akan menarik kembali sertifikat SNARS I (paripurna) yang telah diberikan.
Ketua Eksekutif KARS, Sutoto diakhir kesempatannya juga memberikan tantangan kepada RSUD Moch Ansari Saleh untuk bisa mendapatkan akreditasi internasional.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengatakan seritifikat SNARS I (paripurna) ini merupakan bukti Pemerintah Provinsi Kalsel khususnya RSUD benar-benar memberikan manfaat dan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
“Ini merupakan hal yang membahagiakan bukan hanya masyarakat tetapi juga Pemprov Kalsel, dengan adanya sertifikat ini membuktikan bahwa visi pemprov kalsel, yakni kalsel sehat dan peduli pendidikan benar-benar diperjuangkan” jelasnya.
Menanggapi tantangan akreditasi internasional yang diberikan Ketua Eksekutif KARS, Sutoto, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menyatakan kesiapan pihaknya untuk menerima tantangan tersbut.
Dirinya berpendapat bahwa untuk mendapatkan akreditasi internasional masih banyak persayaratan yang harus disiapkan mulai dari SDM serta sarana dan pra sarana untuk menunjang pelayanan kesehatan yang bertaraf internasional.
“Semangat kerja karyawan harus ditingkatkan, selain itu fasilitas juga harus ditingkatkan terlebih saat ini kita memasuki revolus industri 4.0 yang mana semua harus serba digital agar pelayanan yang diberikan transparan dan memudahkan masyarakat” pungkasnya. MC Kalsel/Jml