Bulan November 2018 di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,19 persen, hal ini mengindikasikan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,37 di Bulan Oktober 2018 menjadi 133,68 pada November 2018.
“Kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain, ikan gabus, telur ayam ras, Bahan Bakar Minyak (BBM), bawang merah, dan angkutan udara” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Diah Utami pada jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (3/12).
Sedangkan untuk komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain, ikan gembung, daging ayam ras, ikan tongkol, minyak goreng, dan ikan layanag.
Menurutnya, inflasi di kota Banjarmasin November 2018 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yakni bahan manakan sebesar 0,21 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen, kelompok sandang sebesar 0,10 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,54 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen, serta kelompok komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,53 persen.
Lebih jauh Diah mengatakan, November 2018 Kota Tanjung yang merupakan bagian dari Kalsel turut mengalami inflasi sebesar 0,23 persen, hal ini menandakan terjadi penurunan IHK dari 133,32 di Bulan Oktober 2018 menjadi 133,02 pada Bulan November 2018.
Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil tertinggi selama November 2018 di Kota Tanjung antara lain, daging ayam ras, BBM, jagung manis, daun singkong, kacang panjang, dan sawi hijau.
Sementara, lanjut Diah, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi ialah, bawang merah, ayam goreng, ikan gabus, dan telur ayam ras.
“Bulan November 2018, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin, dan Kota Tanjung mengalami inflasi sebesar 0,16 persen” pungkasnya. MC Kalsel/Jml