Mengingat akhir-akhir ini bangsa kita ini disibukkan dengan sengitnya persaingan kompetisi antar bangsa, baik bidang teknologi informasi, budaya, sosial, ekonomi, dan lainnya. Disisi lain, persaingan yang betul-betul berat yang kita hadapi sekarang, adalah didalam negeri sendiri, di lingkungan kita sendiri, dan diri kita sendiri. Nasionalisme dan toleransi mulai diganggu oleh segelintir orang.
Demikian yang disampaikan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie pada konferensi wilayah XIV Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Kalimantan Selatan 2018 di Aula Mahligai Al-Qur’an Kabupaten Banjar, Sabtu (12/5).
Sering kita dengar kata toleransi, pluralisme, keragaman dan lainnya. Tapi prakteknya sulit kita dapatkan, dan bahkan semakin sentimennya masyarakat sekarang antara kelompok lain, organisasi itu dengan organisasi ini, agama A dengan agama B, paham yang ini dengan yang lain. Kalau kita bisa menyatukan dan menciptakan keragaman ini Bangsa ini tetap seperti kondisi sekarang yang damai dan akan menjadi sebuah contoh besar bagi daerah-daerah lain.
Melalui kegiatan ini beliau juga mengharapkan agar peran pemuda banua khususnya yang tergabung dalam organisasi gerakan pemuda ansor di 13 kabupaten/kota yang ada di provinsi Kalimantan Selatan semakin solid, kokoh dan kuat, baik dari sisi kelembagaan maupun sumber daya manusianya. Dengan begitu GP Ansor akan menjadi poros organisasi kepemudaan yang terus memperjuangkan nilai-nilai islam bagi seluruh masyarakat tanah air. (Scw)