Bandara Syamsudin Noor resmi membuka Posko Terpadu Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 sebagai bagian dari upaya mengantisipasi lonjakan penumpang serta peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa, Senin (18/12). Layanan ini akan berlangsung selama 22 hari ke depan yakni sampai tanggal 8 Januari 2018 (H-7 sampai dengan H+7). Untuk mendukung kelancaran layanan ini, Bandara Syamsudin Noor tidak hanya membentuk tim internal khusus namun kembali bersinergi dengan instansi-instansi lain mulai dari TNI AU, TNI AD, POLRI, BMKG, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, hingga PT Jasa Raharja Putera.
Dalam kesempatan tersebut, General Manager Bandara Syamsudin Noor, Wahyudi menjelaskan pertumbuhan trafik yang diprediksikan naik selama penyelenggaraan posko “Untuk posko 2017-2018 ini diprediksikan untuk keberangkatan dan kedatangan pesawat udara tertinggi puncaknya terjadi pada hari Jumat, 22 Desember 2017 (H-3) yakni masing-masing sebanyak 42 pergerakan. Untuk penumpang berangkat diprediksi puncaknya terjadi pada hari Jumat, 22 Desember 2017 (H-3) Natal sejumlah 6.871 orang atau naik sebesar 9% dibanding tahun lalu. Sedangkan kedatangan penumpang tertinggi diprediksi terjadi pada Selasa, 2 Januari 2017 (H+1) sebanyak 6.247 orang dengan kenaikan sebesar 5%.” Jelasnya
Untuk kargo incoming tertinggi diprediksi terjadi pada tanggal 23 Desember 2017 sebanyak 99.269 kg. Sedangkan outgoing juga terjadi di tanggal yang sama yakni sebanyak 49.229 kg. Total pertumbuhan kargo mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 1.526.454 kg menjadi 2.108.774 kg di tahun ini atau tumbuh sebesar 38%.
Lebih lanjut, beliau menambahkan “Selama pelaksanaan posko tahun 2017-2018 terdapat pengajuan penambahan penerbangan dari maskapai Lion Air dengan tujuan Surabaya sebanyak satu penerbangan.” Tambahnya
Selain layanan posko, untuk semakin memeriahkan moment Natal dan Tahun Baru, Bandara Syamsudin Noor juga telah mempersiapkan serangkaian program mulai dari gelaran seni Tari Dayak Meratus, musik akustik, pertunjukan musik panting khas Kalimantan Selatan, pembagian souvenir untuk penumpang, dan lain sebagainya. Termasuk juga untuk pelepasan penumpang terakhir 2017 dan penyambutan penumpang pertama di tahun 2018 mendatang.
Jika terjadi peningkatan penumpang yang luar biasa maka telah disediakan alternatif untuk menampung penumpang seperti Gedung Periskapura yang berlokasi di sebelah terminal kedatangan serta bekerjasama dengan penginapan-penginapan terdekat untuk menjadi rekomendasi. Termasuk jika terjadi keterlambatan penerbangan maka manajemen akan memastikan pihak maskapai memberikan kompensasi sesuai peraturan serta tentunya memastikan kondisi di lapangan aman terkendali. (HUM/RDM)