Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong agar Kabupaten/Kota dapat meningkatkan capaian pendataan stunting di aplikasi E-PPGBM sebesar 95 persen berdasarkan target nasional.
Hal ini disampaikan oleh Yahdian noor selaku Tenaga Ahli Bidang PPM Bappeda Kalsel pada kegiatan Rapat Persiapan Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kantor DPPPA-KB Kalsel Banjarbaru, Rabu (29/5/2024).
Ia mengatakan peran Bappeda Kalsel dalam kesempatan ini adalah untuk mensingkronkan program kegiatan yang dilakukan oleh SKPD terkait dalam penanganan stunting.
“Kegiatan ini tidak terencana, artinya program ini berasal dari pusat dan penyelenggaraannya secara mendadak. Bappeda Kalsel menyesuaikan program yang sudah disusun oleh SKPD agar sesuai dan dilaksanakan secara serentak yaitu kegiatan intervensi stunting serentak pada bulan Juni,” ujarnya.
Oleh karena itu, pada kegiatan nanti diharapkan penimbangan bayi balita di Posyandu melalui pencatatan dapat mencapai 95 persen menggunakan sistem E-PPGBM di seluruh wilayah Kalsel.
Jadi ada beberapa Kabupaten/Kota sudah mencapai target mencapai 95 persen, seperti Kabupaten Balangan dan Tanah Bumbu pada tahun 2024. Walaupun ada ada mencapai target, namun, masih ada beberapa daerah dengan capaian yang terendah, salah satunya Kota Banjarbaru.
Ia mendesak agar daerah yang belum capaian target untuk dapat meningkatkan capaian pendataan pada sistem E-PPGBM. Hal ini sangat penting karena pencatatan yang akurat dapat membantu penanganan stunting pada anak di seluruh wilayah Kalsel.
“Kalsel harus bekerja sama untuk menangani stunting dan mencatatnya dengan akurat melalui aplikasi E-PPGBM. Diharapkan peran serta semua pihak agar dapat mencapai target dan membantu mencegah stunting pada anak,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh