Pentingnya Lembaga Keagamaan dalam Pembangunan Daerah

Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Prov. Kalsel, H. Sugian Noorbah menyampaikan sambutan tertulis Gubernur Prov. Kalsel pada acara Rapat pembinaan organisasi lembaga keagamaan di Kalsel dengan Tema peran organisasi lembaga keagamaan dalam rangka mewujudkan kalsel mapan di Ruang Rapat H. Maksid Setda Prov. Kalsel, Banjarbaru, Rabu (20/9). MC Kalsel/tgh

Pembinaan organisasi lembaga keagamaan merupakan langkah konkrit untuk membina dan mengembangkan sebuah wadah komunikasi dan silaturahmi bagi organisasi dan lembaga keagamaan demi meningkatkan peran dan eksistensi dalam membangun daerah.

Hal ini di utarakan oleh Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutan tertulisnya yang di sampaikan oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Prov. Kalsel, H. Sugian Noorbah pada acara Rapat pembinaan organisasi lembaga keagamaan di Kalsel dengan Tema peran organisasi lembaga keagamaan dalam rangka mewujudkan Kalsel mapan di Ruang Rapat H. Maksid Setda Prov. Kalsel, Banjarbaru, Rabu (20/9).

“Oleh karena itu, nilai – nilai keagamaan seyogyanya menjadi tuntunan dan dimplementasikan dalam setiap kehidupan, bila hal ini dapat kita wujudkan maka sejatinya tidak akan ada lagi pertikaian, konflik dan kekerasan yang mengatasnamakan agama,” ujarnya.

Selain itu peran pemuka dan tokoh agama semakin memiliki posisi yang penting dan strategis serta para pemuka dan tokoh agama  dituntut ikut melakukan perubahan sosial, menuju kearah yang lebih baik, bisa menjadi panutan seluruh umat baik dalam menjaga moral, spiritual dan juga peningkatan peran dalam pembangunan.

Untuk itu lah kita harus dapat menghasilkan rekomendasi – rekomendasi penting terkait dengan upaya pembinaan organisasi lembaga keagamaan sehingga dapat menjadi acuan bagi pengembangan upaya pembinaan organisasi lembaga keagamaan ke depannya, tetapi juga pada aspek pemberdayaan ekonomi umat, peningkatan SDM serta pembangunan karakter.

Saya juga berharap melalui pemuka dan tokoh agama dan organisasi lembaga keagamaan dapat mewujudkan kalsel mapan, yang ditandai dengan teloransi antara umat beragama yang tinggi, pelaksanaan kegiaitan keagamaan yang semarak, dan ketersediaan sarana dan prasarana peribadatan yang memadai. (tgh)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan