Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mencatatkan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan dari Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Regional Banjarbakula sepanjang tahun 2024.
Plt Kepala Dinas LH Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra menyebutkan kontribusi TPAS Banjarbakula ini menjadi salah satu indikator keberhasilan pengelolaan sampah terpadu di wilayah Kalimantan Selatan.
Sepanjang tahun 2024, TPAS Regional Banjarbakula berhasil menyumbang PAD sebesar Rp3,1 Milliar atau 125,94 persen dari target Rp2,5 Milliar, dan untuk tahun 2025 kali ini ditargetkan Rp2,7 Milliar.
“PAD dari TPAS Banjarbakula mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, kami berhasil mengoptimalkan sistem retribusi dan pemanfaatan sampah untuk menghasilkan pendapatan yang lebih baik, sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan,” kata Fathimatuzzahra, Banjarbaru, Jumat (24/1/2025).
Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan, selain mendukung kebersihan lingkungan.
“Capaian ini adalah hasil kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta. Kedepannya, kami berharap TPAS Banjarbakula dapat menjadi model pengelolaan sampah regional yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dengan capaian ini, Kalsel diharapkan dapat terus menjadi provinsi yang unggul dalam tata kelola lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi daerah.
Selain itu, DLH Provinsi Kalsel juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan TPAS Banjarbakula.
TPAS Banjarbakula, yang berfungsi sebagai pusat pengelolaan sampah regional untuk lima Kabupaten/Kota di Kalsel, yaitu Banjarbaru, Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Barito Kuala, telah menerapkan metode pengolahan sampah modern. Metode ini mencakup pemilahan sampah, daur ulang, hingga pemanfaatan sampah menjadi energi alternatif. MC Kalsel/Rns