Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel melalui UPTD Krisis dan Epidemi Kesehatan melaksanakan workshop pelayanan kesehatan pra KLB pada daerah penduduk berdampak krisis kesehatan akibat bencana karhutla dan banjir, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini penyakit potensi wabah agar dapat mengidentifikasi kapasitas pelaksanaan teknis dalam upaya melaksanakan respon terhadap KLB.
Kepala UPT Krisis dan Epidemi Sri Wahyuni menyampaikan kegiatan ini termasuk penguatan kolaborasi, terselenggaranya sistem respon cepat, perluasan jejaring kesiapsiagaan, serta identifikasi daerah-daerah berpotensi KLB.
“Dalam setiap langkah yang kita ambil, terutama dalam bidang kesehatan, kolaborasi dan koordinasi untuk mempererat hubungan antar pihak terkait guna meningkatkan tanggap darurat dan pelaporan yang tepat waktu,” kata Sri Wahyuni di Banjarmasin, Kamis (21/11/2024)
Menurut Sri Wahyuni, dengan bekerjasama, dapat merespons potensi KLB dengan lebih efektif dan efisien. Sehingga, dengan sistem respon cepat dan pelaporan yang akurat adalah senjata ampuh dalam menghadapi potensi wabah.
Melalui workshop ini, diharapkan para peserta dapat memahami betapa pentingnya kecepatan dalam respon dan pentingnya melaporkan informasi secara tepat guna menghindari penyebaran penyakit yang tidak diinginkan.
“Dengan memiliki jaringan yang luas, kita bisa saling mendukung dan berbagi informasi terkait risiko penyebaran penyakit, sehingga penanganan dapat dilakukan secara berkelanjutan,” jelasnya. MC Kalsel/scw
