Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalsel menggelar Pelatihan Pengembangan Sadar Wisata dan Potensi Masyarakat Destinasi Pariwisata di kabupaten/kota.
Pelatihan ini diberikan dalam rangka meningkatkan kompetensi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di daerah, dimana pada pelatihan kali ini difokuskan kepada sejumlah pengelola Pokdarwis di Kabupaten Tanah Bumbu.
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Syarifuddin diwakili Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata, Musrefinah Lediya menuturkan melalui pelatihan ini para peserta akan dibekali tentang SOP mitigasi bencana di objek wisata, pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi, dan juga penyampaian story telling.
“Pelatihan ini sesuai dengan program Kemenparekraf, khususnya berkaitan dengan story telling, dimana diharapkan pengelola Pokdarwis mengetahui secara umum tentang sejarah destinasi yang mereka kelola, dan menyampaikannya kepada masyakarat luas sebagai salah satu daya tarik objek wisata yang dikelola,” kata Lediya, Banjarmasin, (5/9/2024).
Kabupaten Tanah Bumbu sendiri dikenal dengan destinasi alamnya yang menarik, sehingga para Pokdarwis yang mengelola destinasi wisata tersebut juga harus dibekali dengan SOP mitigasi bencana yang baik.
“Untuk materi mitigasi ini kita kerjasama dengan BPBD Kalsel. Ada dua materi yang akan disampaikan, tentunya berkiatan dengan SOP mitigasi bencana di pantai dan goa, karena objek wisata jenis ini ada di Tanah Bumbu,” jelasnya.
Lebih jauh Lediya menilai bahwa Pokdarwis memiliki peran penting sebagai mitra dan perpanjangan tangan pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisiata di daerah.
“Karena tanpa mereka kita (pemerintah) akan sulit dalam menjalankan pengawasan dan pengelolaan sektor pariwisata secara keseluruhan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu, Syamsuddin mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Kalsel yang telah memfasilitasi pelatihan bagi sejumlah pengurus Pokdarwis di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat karena mereka akan mendapatkan ilmu untuk mengelola objek wisata dengan baik. Seperti yang kita tahu ilmu ini merupakan modal dasar dalam mengelola apapun,” tegasnya.
Lebih jauh Syamsuddin mengatakan bahwa ilmu tersebut juga harus dibarengi dengan adab yang baik, karena ilmu tanpa adab sama saja tidak berarti.
“Kunci daripada ilmu adalah adab, maka kunci untuk meningkatkan pariwisata jaga adab dan harus memiliki ilmu,” ungkapnya.
Di Tanah Bumbu sendiri memiliki sejumlah wisata pantai andalan seperti pantai pagatan, angsana, rindu alam, dan batu buaya.
“Tanah Bumbu juga mimiliki objek wisata yang menjadi salah satu geosite dari Geopark Meratus seperti Goa Liang Bangakai, Wisata Pulau Burung, dan Wisata Manggrove,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, lanjutnya, juga memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sektor pariwisata di daerah dengan memberikan bantuan sarpras dan juga pengembangan SDM.
“Kunci sebuah pariwisata yang maju itu adalah SDM nya memiliki kompetensi yang bagus juga,” tukasnya. MC Kalsel/Jml