Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan ekspose hasil kajian pengembangan ekonomi Kalsel serta penyerahan Laporan Hasil Pengawasan (LHP) penguatan ekonomi, perlindungan sosial, dan pelestarian lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan bahwasanya latar belakang dari pertemuan pada hari ini berawal dari keinginan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalsel.
“Sebagai gambaran, saat ini level pendapatan per kapita kita berada pada kategori lower middle-income class, yaitu sekitar US$4.185,65, target kita adalah mencapai level upper middle-income class dengan pendapatan per kapita di kisaran US$4.466 hingga US$13.845. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu diperlukan strategi dan kebijakan yang tepat serta implementasi yang efektif,” kata Roy, Banjarbaru, Senin (5/8/2024).
Namun, Dirinya menyadari bahwa struktur ekonomi Kalsel masih menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada sektor pertambangan dengan kontribusi pada PDRB sebesar 32,02 persen. Ketergantungan yang tinggi pada sektor pertambangan membawa potensi risiko yang tidak bisa diabaikan.
“Pertama, kita menghadapi ancaman fluktuasi harga komoditas di pasar global. Ketika harga komoditas tambang turun, dampaknya bisa sangat signifikan terhadap perekonomian daerah kita. Lalu, tentu ada isu keberlanjutan lingkungan hidup yang juga perlu kita perhatikan dengan serius,” ucap Roy.
Oleh karena itu, hasil kajian yang dipaparkan menjadi sangat krusial. Pihaknya membutuhkan strategi yang komprehensif untuk mendiversifikasi ekonomi Kalsel, mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan, dan mengembangkan sektor-sektor ekonomi lain yang lebih berkelanjutan.
“Mengingat tantangan dan risiko yang telah saya sebutkan sebelumnya, maka diversifikasi ekonomi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi Provinsi Kalsel. Diversifikasi ekonomi menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan pengembangan ekonomi di wilayah kita. Kita perlu mengembangkan sektor-sektor ekonomi lain yang potensial, sehingga tidak terlalu bergantung pada satu sektor saja,” terangnya.
Dalam konteks inilah, pengawasan penguatan ekonomi, perlindungan sosial, dan pelestarian lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan kajian yang disampaikan oleh perwakilan BPKP Provinsi Kalsel menjadi sangat berharga.
Pemprov Kalsel berharap bahwa hasil kajian tersebut dapat menjadi salah satu acuan dan panduan utama bagi semua dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat dan relevan untuk memajukan perekonomian Kalsel.
Diharapkan Roy, dengan menggunakan LHP dan hasil kajian ini sebagai landasan, pihaknya akan mampu merancang strategi yang lebih terarah dan efektif dalam upaya diversifikasi ekonomi. Hal ini akan membantu seluruh pihak dalam mengoptimalkan potensi sektor-sektor lain, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
“Oleh karena itu, saya mengharapkan partisipasi aktif dari semua pihak yang hadir dalam acara ini. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif. Setiap pemikiran, ide, dan masukan dari saudara-saudara sekalian sangat berharga dalam memperkaya perspektif kita dan mempertajam strategi yang sudah, sedang, dan akan kita implementasikan,” pungkasnya. MC Kalsel/Rns