Gubernur Kalsel Terus Upayakan BUMDesa Bisa Lebih Maju

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor terus mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) agar bisa menampilkan produk unggulannya masing-masing sehingga produknya bisa lebih dikenal masyarakat.

“Kita ingin melalui BUMDesa expo ini dapat memberi ruang promosi, seperti pembentukan dan pengembangan BUMDesa yang memerlukan pembinaan oleh pemerintah daerah, kolaborasi dengan pengusaha-pengusaha besar, peningkatkan kapasitas sumber daya manusia pengelola BUMDesa, adaptasi BUMDesa dalam ruang digitalisasi dan peningkatan daya saing produk BUMDesa dalam persaingan pasar global,” kata Sahbirin pada pembukaan BUMDesa Expo dengan tema “BUMDesa, Dari Desa Untuk Kalsel Maju”, di Lapangan Murjani Banjarbaru, Selasa (30/7/2024) sore.

Sahbirin menyebutkan, Provinsi Kalsel telah memiliki 1.705 BUMDesa dengan 29 BUMDesa berstatus Maju dan kehadiran BUMDesa menjadi pilar terdepan dalam menggerakkan perekonomian di desa masing-masing.

“Dengan eksistensi BUMDesa, aktivitas ekonomi tingkat desa bisa lebih berkembang sehingga mendorong terjadinya peningkatan perekonomian bagi masyarakat desa,” ungkap Sahbirin.

Sahbirin pun berkeinginan agar BUMDesa di Banua selalu tumbuh secara kuantitas dan terus berkembang secara kualitas.

“Teruslah berkomitmen, optimis dan meyakini bahwa BUMDesa merupakan sentral ekonomi pedesaan yang bisa membangun ekonomi yang lebih maju dan merata,” tutur Sahbirin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah mengatakan, pelaksanaan BUMDesa Expo ditahun ini yang keempat kalinya sebagai sarana publikasi dan promosi BUMDesa kepada masyarakat luas dan wadah temu bisnis BUMDesa dengan pelaku usaha dan stakeholder lainnya dengan menyediakan 11 stand BUMDesa kabupaten, dua stan Dinas PMD Provinsi, satu stan Bank Kalsel, satu stan PKK dan 60 stan UMKM.

“Maka dari itu, melalui BUMDesa Expo akan bisa melahirkan ketahanan ekonomi desa yang berimbas pada kemajuan desanya,” kata Faried.

Lebih jauh Faried menuturkan, tingkat kemajuan desa itu diukur dengan Indeks Desa Membangun (IDM) dan IDM dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju Desa Maju dan Mandiri diperlukan kerangka kerja pembangunan berkelanjutan dimana aspek sosial, ekonomi dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa.

“Salah satu indeks komposit pembentuk IDM adalah indeks ketahanan ekonomi. Dimana salah satu Indikatornya Adalah Keberadaan BUMDesa sebagai penggerak perekonomian di desa,” imbuh Faried. MC Kalsel/Ar

Mungkin Anda Menyukai