Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor mengapresiasi program revolusi hijau yang terus digelorakannya menanam, menanam dan menanam bagi anak cucu nantinya.
“Alhamdulillah hari ini kita didampingi Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, yang telah menerapkan program revolusi hijau sejak 2017 lalu sebagai Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel,” kata Sahbirin disela-sela kegiatan Turun ke Desa (Turdes) ke-10 mengusung tema “Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua” bersama Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah, di Masjid Jami Darul Faa’izin Desa Tajau Landung, Kabupaten Banjar, Sabtu (6/7/2024).
Sahbirin mengungkapkan, revolusi hijau sudah sejalan dengan program pemerintah pusat, yaitu Indonesia FOLU Net Sink 2030 dalam mencapai sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan lahan.
“Jadi suatu kondisi dimana tingkat serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan,” tutur Sahbirin.
Terpisah Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra mengingatkan, penanaman pohon itu harus perlu dukungan dari seluruh komponen masyarakat, guna mengurangi lahan kritis dan menambah tutupan lahan.
Penanaman pohon bukan hanya penghijauan semata tetapi dapat memperbaiki lingkungan, iklim dan memperbaiki perekonomian masyarakat.
“Mari kita bersama-sama gelorakan gerakan revolusi hijau secara berkelanjutan dan menanamkan kesadaran bahwa setiap batang pohon yang ditanam adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan,” jelas Fathimatuzzahra. MC Kalsel/Ar