Dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPA-KB) bersinergi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel melaksanakan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Tahun 2024 di Aula Bappeda, Banjarbaru, Selasa (14/5/2024).
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nurul Fajar Desira menyampaikan, kondisi stunting di Provinsi Kalsel saat ini masih membutuhkan keseriusan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan di daerah, termasuk pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Upaya percepatan penurunan stunting merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan sinergi dan kolaborasi lintas sektor.
“Kegiatan penilaian paparan kegiatan aksi tim percepatan penurunan stunting kabupaten/kota ini adalah salah satu tahapan dari penilaian 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting kabupaten/kota Provinsi Kalsel,” kata Fajar.
Melalui kegiatan ini, kita dapat mengevaluasi dan mengukur capaian program yang telah dilaksanakan, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah konkret untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah kita.
Sebagai gambaran, kondisi stunting di Kalsel jika dilihat dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) saat ini berada di angka 24,7 persen.
“Angka ini cenderung stagnan jika dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, yaitu 24,60 persen. Padahal, angka tersebut sudah turun dari data tahun 2021 yang mencapai 30 persen,” ucap Fajar.
Oleh sebab itu, Fajar menyebut upaya-upaya percepatan penurunan angka stunting masih perlu terus dikerjakan dengan tepat sasaran. Misalnya, dengan menentukan kelompok sasaran stunting serta melakukan aksi pencegahan stunting di sektor hulu melalui pembinaan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Fajar menambahkan, kegiatan pada hari ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari upaya Pemerintah Provinsi Kalsel untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja tim percepatan penurunan stunting kabupaten/kota. Selain itu, penilaian ini juga merupakan momentum yang tepat untuk menindaklanjuti tahapan-tahapan aksi integrasi konvergensi yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program yang sudah berjalan, serta merumuskan langkah-langkah perbaikan dan penguatan yang diperlukan. Saya yakin, dengan sinergi dan kolaborasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, kita dapat mencapai target penurunan stunting secara optimal,” jelas Fajar. MC Kalsel/scw