Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin meluncurkan Pelayanan Katerisasi Otak (Neurointervensi) sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit stroke.
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Diauddin menuturkan RSUD Ulin Banjarmasin merupakan salah satunya rumah sakit di Kalimantan Selatan yang bisa melakukan pelayanan Katerisasi otak.
“Pemprov Kalsel dipercaya oleh Pemerintah Pusat untuk bisa memberikan salah satu pelayanan stroke tingkat lanjut untuk pencegahan penyakit stroke yang setara dengan rumah sakit nasional bahkan internasional,” ucapnya, di Banjarmasin, Sabtu (11/4/2024).
Ia menerangkan, dari awal dibuka hingga saat ini sudah ada 281 tindakan dilakukan dalam mengurangi angka penyakit stroke terjadi di masyarakarat dan semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan.
Pihaknya mengatakan tindakan ini memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, mengingat pengerjaan nya tidak membutuhkan waktu yang lama seperti operasi terbuka pada umumnya.
“Ini merupakan rangkaian transformasi pelayanan kesehatan rujukan dari kementerian diantaranya kanker, jantung, stroke, urenopologi serta kesehatan ibu dan anak,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen sebagai Rumah Sakit daerah bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat di indonesia khususnya di Banua tercinta.
“Ini merupakan amanah dari pusat bahwa rumah sakit yang ada di daerah harus bisa memberikan pelayanan kesehatan secara prima,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dokter Spesialis Saraf & Ahli Neurologi Intervensi Staf Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Penyakit Saraf RSUD Ulin Banjarmasin, Muhammad Welly Dafif Mengungkapkan katerisasi ini merupakan teknik terbaru untuk pencegahan stroke dan terapis stroke menggunakan kateter sehingga bisa memeriksa penyakit.
“Layanan ini hampir sama dengan pemeriksaan katerisasi jantung. Namun, jika di jantung dipasang di lengan, sedangkan Kateterisasi Otak di pasang di paha,” tuturnya.
Ia menerangkan, pelayanan ini memiliki Angka komplikasi kurang dari 2 persen dengan tindakan yang dilakukan hanya sayatan kecil 2-3 milimeter serta masa penyembuhan maksimal 2 hari.
“Alat yang di pasang pun hanya jarum kecil saja, alat kateter tersebut untuk melihat apakah di otak terdapat sumbatan atau tidak. Sehingga, dari hasil tersebut maka dapat dilakukan penyembuhan, serta dapat mencegah kecacatan pasien stroke,” pungkasnya. MC Kalsel/usu.