Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai 5 kabupaten/kota di Kalsel pada April 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,00 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,96 pada April 2023 menjadi 106,32 pada April 2024. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,62 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,17 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,10 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,72 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,42 persen; kelompok transportasi sebesar 3,39 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,13 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,23 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,50 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Kamis (2/5/2024).
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada April 2024, antara lain: emas perhiasan, daging ayam ras, tarif parkir, tomat, beras, bawang merah, sigaret kretek mesin, gula pasir, ikan nila, ikan papuyu, bawang putih, udang basah, angkutan udara, nasi dengan lauk, mobil, kue kering berminyak, jagung manis, sewa rumah, tarif rumah sakit dan akademi/perguruan tinggi. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan peda, baju muslim wanita, kacang panjang, sabun detergen bubuk, cabai merah, terong, ikan kembung, sabun mandi cair, pepaya, televisi berwarna, ikan layang, dan ikan selangat.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2024, antara lain: tarif parkir, bawang merah, emas perhiasan, daging ayam ras, tomat, ikan papuyu, angkutan udara, kue kering berminyak, semangka, udang basah, ikan patin, sawi hijau, sigaret kretek mesin, ikan sepat siam, ikan peda, kangkung, jagung manis teh siap saji dan kol putih/kubis. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: cabai merah, beras, telur ayam ras, kacang panjang, ikan gabus, baju muslim wanita, pepaya, cabai rawit, buncis, ketimun, bahan bakar rumah tangga dan sabun mandi cair.
Pada April 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,56 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 0,37 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,28 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,45 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
“Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Kalsel pada April 2024 sebesar 0,71 persen dan Tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Kalsel pada April 2024 sebesar 1,89 persen,” ujar Martin. MC Kalsel/scw