BPAM Banjarbakula Pastikan Ketersediaan Air Bersih Selama Proses Perbaikan Pipa Tercukupi

Minggu lalu, Balai Pengelolaan Air Minum (BPAM) Banjarbakula menemukan kebocoran pipa transmisi air baku di area Sei Landas, desa Mandikapau, Kabupaten Banjar. Hal ini membuat mereka melakukan perbaikan dengan segera, meskipun tetap memperhatikan ketersediaan air bersih bagi pelanggan.

Kepala BPAM Banjarbakula, Muhammad Berty Nakir mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mengidentifikasi sambungan pipa transmisi GRP 1200 mm yang pecah. Tentu saja masalah ini memerlukan penanganan yang cepat dan efektif agar pasokan air bersih tetap terjamin.

“Untuk memastikan pelanggan tetap dapat memperoleh air bersih selama proses perbaikan berlangsung, BPAM Banjarbakula bersama PTAM Intan Banjar mengambil inisiatif untuk membuka kembali pintu intake air baku milik PTAM Intan Banjar yang mengakses dari jaringan irigasi Riam Kanan,” kata Berty, Jumat (12/4/2024).

Oleh karena itu, untuk dapat mengakses ini, BPAM Banjarbakula mengirim surat kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III sebagai regulator pemanfaatan air permukaan.

“Pihak BWS Kalimantan III secara prinsip menyetujui kegiatan tersebut, dan tindak lanjutnya adalah pembukaan pintu intake di Pinus pada Senin, 8 April 2024, serta membuka valve jaringan pipa transmisi air baku jenis HDPE diameter 300 mm dari intake PTAM Intan Banjar untuk Water Treatment Plant (WTP)/Instalasi Pengolah Air 250 liter/detik,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dengan adanya akses intake milik PTAM Intan Banjar di IPA Pinus, maka PTAM Intan Banjar dapat mensuplai air sekitar 280 liter/detik, yang dimanfaatkan sebanyak 110 liter/detik oleh PTAM Intan Banjar dan sebesar 170 liter/detik oleh BPAM Banjarbakula untuk diolah oleh masing-masing Instalasi Pengolah Air.

“Informasi ini penting untuk diketahui, karena dari BPAM Banjarbakula dapat memproduksi air curah sebanyak 170 liter/detik dengan komposisi untuk offtaker Muslimin sebanyak 120 liter/detik dan offtaker Guntung Manggis sebanyak 50 liter/detik, serta volume keseluruhan ini dapat memenuhi 47% dari permintaan keseluruhan air curah yang diperlukan oleh PTAM Intan Banjar dalam melayani pelanggannya,” terangnya.

Selain itu juga, BPAM Banjarbakula telah melibatkan sembilan unit armada truck tangki air bersih dalam pelayanan bagi pelanggan yang terdampak.

“Dalam situasi darurat ini, BPAM Banjarbakula bergabung dengan Pol PP, Damkar Provinsi Kalimantan Selatan, BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, BPPW Kalimantan Selatan, dan SDM dari BWS Kalimantan II untuk memastikan pasokan air bersih tetap optimal,” ungkapnya.

Meskipun keadaan darurat ini tetap membutuhkan upaya maksimal, BPAM Banjarbakula telah melakukan sinergi dengan semua sumber daya untuk menanggulangi permasalahan ini dalam waktu sesegera mungkin.

“Dengan skenario yang sudah dilakukan dengan baik, diharapkan dampak buruk akibat masalah perbaikan pipa dapat diminimalisir. Kami akan terus melakukan observasi, monitoring, dan evaluasi dinamika di lapangan agar pelayanan air bersih tetap berjalan lancar dan efektif,” tutupnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai