Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel mempersiapkan penghargaan Sanitasi dan Air Minum Tuntas Waja Sampai Kaputing (SATU WASAKA) Award yang akan diberikan pada tahun 2024.
Kegiatan tersebut melibatkan 11 juri yang ahli dalam bidang sanitasi dan air minum seperti Bappeda Kalsel, Dinas PUPR Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Dinas PMD Kalsel, Dinas Kesehatan Kalsel, Dinas Komunikasi dan Informatika Kalsel, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kalsel, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kalsel, Biro Hukum Setda Provinsi Kalsel, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan, dan BAZNAS Provinsi Kalsel.
Sebelum turun ke lapangan untuk penilaian sanitasi dan air minum di setiap daerah, Dinas PUPR Kalsel mengadakan rapat awal untuk menyamakan pandangan antara tim juri dari masing-masing SKPD yang berkaitan dengan sanitasi.
“Setiap tim juri memiliki fokus yang berbeda-beda, seperti Dinas Lingkungan Hidup yang fokus pada persampahan, Dinas PUPR yang berfokus pada sanitasi dan air minum, Dinas Kesehatan yang fokus pada perilaku masyarakat dalam menerapkan hidup sehat, dan Dinas Kominfo sebagai penyebaran informasi publiknya,” kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel Yulianti Erlinah saat menghadiri Tim Juri Sanitasi dan Air Minum Tuntas Waja Sampai Kaputing (SATU WASAKA) Award tahun 2024 di Banjarbaru, Kamis (21/3/2024).
Ia mengatakan, rapat awal ini agar koordinasi antar para juri SATU WASAKA semakin baik dan menghasilkan penilaian yang lebih akurat.
“Diharapkan juga dengan adanya penghargaan SATU WASAKA ini, semangat kabupaten untuk meningkatkan sanitasi dan air minum semakin meningkat,” ujarnya.
Adapun target program SATU WASAKA adalah meningkatkan akses sanitasi dan air minum yang lebih baik bagi masyarakat di Kalimantan Selatan. Kemudian, hal ini juga bertujuan untuk memberikan dorongan kepada Kabupaten/Kota untuk dapat mempersiapkan aspek regulasi, kelembagaan, pendanaan, dan infrastruktur sanitasi dan air minum.
“Dengan melaksanakan fungsi Pokja PKP Provinsi dalam aspek advokasi, supervisi, sinkronisasi, monitoring, dan evaluasi, SATU WASAKA ingin meningkatkan pelibatan multistakeholder dalam pembangunan sanitasi dan air minum,” ungkapnya.
Sementara itu, meski program sanitasi yang ada di daerah belum bisa dikatakan 100% berhasil, setiap Kabupaten/Kota sudah berusaha untuk mengurangi limbah sampah yang ada seperti penanganan jamban terapung.
Namun, masih ada beberapa daerah seperti kabupaten Banjar, HST, HSS dan Balangan yang masih memiliki jamban apung yang belum 100% tertangani.
“Karena itu, diharapkan kegiatan SATU WASAKA ini bisa membantu Kabupaten/Kota di Kalsel untuk meningkatkan sanitasi dan air minum mereka,” katanya.
Apalagi penghargaan SATU WASAKA ini diberikan kepada Kabupaten/Kota yang dinilai berprestasi di bidang sanitasi dan air minum. Pada penilaian sebelumnya, hadiah yang diberikan masih sebatas penghargaan biasa.
“Untuk kegiatan SATU WASAKA yang akan datang, diharapkan hadiah yang diberikan lebih menarik dan dapat membantu meningkatkan kualitas sanitasi dan air minum di Kabupaten/Kota, seperti hadiah mobil truk tengki atau mobil truk limbah yang dapat digunakan oleh daerah setempat,” tutupnya. MC Kalsel/tgh