Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel memastikan stok beras aman hingga bulan Ramadan 1445 Hijriah mendatang.
“Inflasi di Kalsel sangat terkendali, dan beberapa komoditas kita terendah dan tentunya ini akan kita jaga selain ketersediaan pasokan,” ujar Suparmi, Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Kalsel usai mengikuti Rapat Koordinasi Inflasi Daerah Mingguan bersama Kemendagri secara virtual, Senin (26/2/2024).
Suparmi juga menjelaskan dalam upaya menjaga inflasi, akan ada kegiatan pasar murah, hingga saat ini disebutkan jika TPID Kalsel berkerja sama dengan TPID Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Kemudian untuk menekan beberapa harga komoditas, khususnya telur, Pemprov Kalsel sudah mengajukan untuk jagung lewat cadangan jagung pemerintah, dan ini sudah terealisasi beberapa ribu ton.
“Dari 7.000 lebih usulan yang kami sampaikan, ini dalam waktu dekat juga akan didistribusikan kembali 1.150 ton sebagai upaya Pemprov Kalsel untuk mengendalikan harga telur ayam ras,” lanjut Suparmi.
Sementara itu, Kepala Wilayah Bulog Kalsel, Dadi Satrio pun mengimbau kepada masyarakat agar tenang dengan kondisi harga beras nasional.
“Kita imbau kepada masyarakat untuk tenang, dan juga jangan ada pembelian yang sifatnya karena terpengaruh dengan keadaan, ternyata stok cukup,” tegas Dadi Satrio.
Ia memastikan jika Bulog bersama TPID Kalsel akan menyediakan stok beras murah, baik itu di ritel moderen hingga pasar tradisional.
“Ini kita kawal untuk pengisian supaya akses masyarakat mendapatkan beras murah, SPHP ini bisa didapat di manapun nanti mereka berada,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan kesiapan Bulog jika diperlukan kerja sama dalam pelaksanaan pasar murah yang akan di lakukan oleh siapa saja dan di manapun.
“Termasuk dalam melayani masyarakat Banua, Bulog juga menyampaikan kepada masyarakat yang berminat untuk membeli langsung ke kantor Bulog, akan dilayani,” tuturnya. MC Kalsel/Fuz