Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan (Dishut) mengapresiasi langkah Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam melakukan penelitian lahan basah mangrove seluas 621 hektare di Kabupaten Kotabaru.
“Sehingga dari pengembangan hutan lahan basah mangrove yang dilakukan ULM akan menjadi sebuah inovasi untuk meningkatkan nilai ekologi dan ekonomi ekosistem mangrove dalam pengelolaan yang berkelanjutan,” ucap Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, Banjarbaru, Sabtu (24/2/2024).
Diketahui, ULM merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang telah mengajukan permohonan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) lahan basah mangrove.
PBPH lahan basah mangrove yang meliputi enam desa di Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru sangat penting karena dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan mampu menggantikan fungsi sentral pelabuhan Sungai Barito bagi Kalsel ke Pulau Laut.
Fathimatuzzahra menginginkan, kedepannya lahan basah mangrove di Kabupaten Kotabaru bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, perkembangan pariwisata dan pengembangan pengendalian lahan basah melalui hutan mangrove.
“Maka dari itu, akan berdampak dalam menunjang perekonomian masyarakat pesisir secara lestari dari lahan basah mangrove di Kabupaten Kotabaru,” ujar Fathimatuzzahra.
Fathimatuzzahra pun juga terus mendukung segala upaya perguruan tinggi lainnya dalam melakukan pengelolaan kelestarian lingkungan hidup.
“Pengelolaan lahan basah dapat mendorong terciptanya lapangan kerja hijau dari aktifitas restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove serta komoditas ramah gambut dan pengembangan silvofishery di kawasan mangrove,” imbuh Fathimatuzzahra. MC Kalsel/Ar