Pemprov Kalsel Terus Tekan Pertumbuhan Inflasi di Kalsel


Pelaksana Tugas Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalsel, Suparmi (tengah) saat mengikuti
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Mingguan bersama dengan Kementerian Dalam Negeri RI melalui virtual di Command Center Banjarbaru, Senin (5/2/2024).

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya untuk menekan pertumbuhan inflasi di Kalsel dengan melakukan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Mingguan bersama dengan Kementerian Dalam Negeri RI melalui virtual di Command Center Banjarbaru, Senin (5/2/2024).

“Terkait inflasi bulan Januari 2024, Inflasi Nasional di angka 2,57 persen y on y dan 0,04 persen m to m, sedangkan inflasi Kalsel pada Januari 2024 y on y sebesar 2,79 persen mengalami kenaikan dibanding angka inflasi pada Desember 2023 sebesar 2,43 persen (0,36 persen),” kata Pelaksana Tugas Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalsel, Suparmi.

Lebih lanjut Ia menyebutkan dari gabungan 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kalsel tercatat inflasi sebesar 0,55 persen (m to m) lebih rendah dibanding Desember 2023 sebesar 0,81 persen. Kota Banjarmasin disebutkan mengalami inflasi sebesar 2,31 persen dengan IHK 105,47, Kotabaru mengalami inflasi y on y sebesar 2,87 persen dengan IHK 106,32, Tanjung mengalami inflasi y on y sebesar 2,41 persen dengan IHK 104,23, Tanah Laut mengalami inflasi sebesar 2,93 persen dengan IHK 104,76, sedangkan Hulu Sungai Tengah (HST) mengalami inflasi tertinggi diangka 5,18 persen dengan IHK 108,61.

“Adapun komoditas penyumbang inflasi di Kalsel pada Januari 2024 antara lain daging ayam ras, daging sapi, beras, bawang merah, bawang putih, dan penahan inflasi Januari 2024 yaitu cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras,” lanjutnya.

Sedangkan pada Indeks Perubahan Harga (IPH) pada minggu I Februari 2024, disebutkan hampir semua kabupaten/kota mengalami deflasi dengan penahan inflasi daging ayam ras, beras, cabai rawit, telur ayam ras dan bawang merah.

Adapun langkah-langkah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel dalam pengendalian diantaranya melakukan penguatan komunikasi efektif pada penguatan kapasitas TPID melalui giat Capacity Building dengan seluruh TPID Prov dan Kabupaten/Kota, Koordinasi Rutin TPID Prov, Kabupaten/Kota serta TPIP, Hight Level Meeting (HLM) TPID dan Turun ke desa (Turdes) Pengendalian Inflasi bersama Gubernur Kalsel.

Langkah selanjutnya dengan Penyelenggaraan Operasi Pasar/Pasar Murah yang dilaksanakan di beberapa Kabupaten/ Kota, serta menjaga ketersediaan pasokan.

“Selain itu melalui kegiatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) terutama untuk komoditas masih perlu pasokan dari luar seperti bawang merah, pentingnya meningkatkan koordinasi TPID Provinsi dengan TPID Kabupaten/Kota serta dukungan TPIP sehingga inflasi di Kalsel terus terkendali. MC Kalsel/Fuz

Mungkin Anda Menyukai