Mengatasi Potensi Bencana dengan Menggiatkan Peran Pemuda sebagai Relawan Tanggap Darurat

Sekretaris Dispora Kalsel, Fathul Bahri mengalungkan kartu tanda peserta Pelatihan Tanggap Kebencanaan bagi organisasi pemuda di Kalsel di Alam Roh 20 Kiram Kabupaten Banjar, Senin (18/12/2023). MC Kalsel/scw

Dalam mengatasi potensi bencana, peran semua pihak sangat diperlukan, tak terkecuali pemuda. Hal ini menjadi perhatian Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk memberikan Pelatihan Tanggap Kebencanaan, dengan melibatkan 78 peserta dari berbagai organisasi kepramukaan dan kepemudaan di Alam Roh 20 Kiram Kabupaten Banjar.

Mulai dari mitigasi bencana hingga tindakan tanggap darurat, para peserta dilatih untuk menjadi relawan bencana yang siap terjun ke lapangan.

Sekretaris Dispora Kalsel, Fathul Bahri mengatakan bahwa peranan pemuda sangat penting menjelang musim hujan di Kalsel, dimana beberapa daerah sudah mulai siaga banjir.

“Pemuda merupakan regenerasi untuk menggantikan yang sudah tua. Hal ini untuk memotivasi para pemuda dalam rangka penanganan bencana di Kalsel, sangat diperlukan peran pemuda sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengatasi potensi bencana,” kata Fathul, Senin (18/12/2023).

Melalui kerjasama antara Dispora Kalsel dengan Tagana Dinsos Kalsel, Fathul mengatakan pelatihan ini berlangsung selama 3 hari dengan materi yang tidak hanya teori, namun juga langsung diaplikasikan dalam bentuk praktek.

“Peserta menjalani pendataan bencana, mengenal logistik bencana dan dapur umum, penggunaan tenda pengungsian hingga vertical rescue atau P3K,” ujarnya.

Ia berharap para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam penanggulangan bencana yang terjadi di Kalsel.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kalsel, Muhammad Anugrah menyampaikan bahwa program kerelawanan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Harapan kami setelah para pemuda dilatih dan siap terjun ke lapangan, mereka bisa membantu meminimalisir risiko bencana dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat yang terdampak bencana,” kata Anugrah.

Menurutnya, menjadi relawan tanggap darurat bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan keberanian serta kesigapan dalam menghadapi berbagai situasi yang tak terduga.

“Namun, dengan adanya pelatihan yang rutin dan melibatkan berbagai kalangan, diharapkan aksi tanggap darurat dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif, sehingga mampu mengatasi potensi bencana dengan lebih baik,” pungkasnya. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai