Dengan dicanangkannya introduksi vaksin kanker leher Rahim (Human Papilloma Virus) dan vaksin mencegah Diare (Rotavirus) secara Nasional di Indonesia pada tanggal 9 dan 15 Agustus 2023 ke dalam imunisasi rutin. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kesehatan Kalsel menggelar Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Introduksi Vaksin Baru di Provinsi Kalsel Tahun 2023 di Banjarmasin.
Pertemuan ini dihadiri jajaran Dinkes kabupaten/kota, Dinkes Provinsi, Kanwil Kemenag Provinsi dan kabupaten/kota, Tim Penggerak PKk Provinsi dan kabupaten/kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Diauddin melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anhar Ihwan mengatakan pemberian imunisasi Rotavirus dan Imunisasi HPV merupakan tanggung jawab bersama, perlu komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran terkait dari sektor kesehatan, pendidikan, organisasi sosial, masyarakat serta keagamaan guna menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat diare dan kanker leher rahim.
“Kami berharap para peserta dapat mendukung dan berperan dalam penyampaian pesan-pesan terkait Imunisasi Rotavirus dan Imunisasi HPV. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian orang tua, Masyarakat terhadap pentingnya imunisasi Rotavirus pada bayi dan Imunisasi HPV pada anak perempuan,” katanya.
Oleh karena itu, melalui kegiatan yang dilakukan hari ini mampu meningkatkan capaian imunisasi khususnya antigen baru, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap bayi dan anak serta seluruh masyarakat di Kalimantan Selatan.
Menurutnya, diare menjadi penyumbang kematian nomor dua di Indonesia setelah pneumonia pada kelompok anak usia 29 hari – 11 bulan yaitu 9,8% kematian, dan pada kelompok anak balita (12 – 59 bulan) sebesar 4,55%.
“Melihat tingginya beban penyakit karena diare Rotavirus maka perlu segera dilakukan pemberian vaksin Rotavirus dalam program imunisasi nasional. Pemberian imunisasi Rotavirus akan dilaksanakan secara bertahap di mulai tahun 2022 pada anak usia 2,3,4 bulan,” katanya
Rencana ini bahkan telah tercantum dalam Comprehensive Multi Year Plan (cMYP) Program Imunisasi Nasional tahun 2022 – 2024 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01. 07/Menkes/1139/2022.
Selain diare, Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai eliminasi kanker leher rahim pada tahun 2030. Penyakit kanker serviks telah menjadi beban bagi kesehatan masyarakat di Indonesia.
Sebanyak 95% kanker serviks disebabkan infeksi HPV. Infeksi virus HPV dapat dicegah dengan imunisasi HPV. Dengan mempertimbangkan tingginya beban penyakit tersebut dan telah tersedianya vaksin HPV yang aman untuk mencegah penyakit tersebut, maka akan dilakukan penambahan vaksin baru, yaitu vaksin HPV ke dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
“Pemberian imunisasi HPV diberikan hanya pada anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan usia kelas 6 (dosis kedua) SD/MI atau sederajat dengan interval dua belas bulan,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh