Tingkatkan Kesehatan Jiwa, Pemprov Kalsel Selenggarakan Pelatihan

Guna meningkat kualitas pelayanan kesehatan jiwa di Kalimantan Selatan (Kalsel), Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kesehatan Kalsel melaksanakan pelatihan upaya promotif dan preventif kesehatan jiwa bagi pengelola program Kabupaten dan kota Provinsi Kalsel tahun 2023 di Banjarmasin.

Pelatihan diselenggarakan selama enam hari dari tanggal 23-28 dan diikuti 30 peserta dari 13 kabupaten/kota se Kalsel.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengatakan pelatihan ini sangat penting bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas.

Apalagi saat ini kasus kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Kalsel.

“Beban masalah kesehatan jiwa terus meningkat yang berdampak terhadap kesehatan dan konsekuensi sosial, hak asasi manusia dan ekonomi utama di semua negara di dunia,” kata Diauddin, Senin (23/10/2023).

Untuk mengatasi hal tersebut dengan upaya Promotif dilakukan melalui Promosi Kesehatan. Sedangkan upaya Preventif dilakukan dengan pengenalan faktor risiko, deteksi dini, pemberian kekebalan atau imunisasi, pemberian obat pencegahan secara massal yang didukung dengan kegiatan Promosi Kesehatan dan Surveilans Kesehatan.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan masala kesehatan jiwa dan Napza melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Upaya promotif dan preventif dilakukan dengan pendekatan siklus kehidupan dan kelompok resiko yang lebih besar dibandingkan oleh penderita gangguan jiwa yaitu mulai dari usia anak sekolah memasuki masa persiapan pra nikah, ibu hamil, menjalani peran ibu Rumah Tangga, hingga lanjut (Usia > 15 th) yang mempunyai banyak permasalahan pada emosional psikologi jiwa nya melalui Deteksi Dini skrining SDQ – SRQ pada Tahun 2022 dengan sasaran 30% (16,79) se Kalsel.

Kemudian upaya promotif meliputi mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal, menghilangkan stigma pelanggaran HAM, permasalahan pada ODGJ dan meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap Keswa, menyediakan sarana media KIE (leaflet, poster, video singkat, MCV, lembar balik, dsbnya), serta memberikan penyuluhan, seminar, workshop masalah kesehatan jiwa.

“Mudah-mudahan Dalam Pelatihan enam hari kedepan Pemegang Program Keswa di 13 kabupaten/kota kita bisa bersama-sama berkoordinasi dengan Lintas sektor dan lintas program untuk membantu mengatasi permasalahan Keswa,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai