Penyaluran KUR di Kalimantan Selatan (Kalsel) sampai dengan 31Juli 2023 mencapai Rp2,54 triliun dan telah menjangkau 43.662 debitur.
Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kalsel, Syafriadi saat ditemui mengatakan Kota Banjarmasin sebagai pusat perdagangan di Kalsel menjadi kota dengan penyaluran KUR tertinggi mencapai Rp633,83 miliar kepada 8.721 debitur.
“Sektor perdagangan mendominasi penyaluran KUR dengan nominal Rp1,17 triliun kepada 18.684 debitur, disusul oleh sektor pertanian pada posisi kedua dengan nominal Rp797,54 miliar kepada 16.281 debitur,” kata Syafriadi, Banjarmasin, Senin (4/9/2023).
Sedangkan penyaluran UMi di Kalsel, diakui Syafriadi sampai dengan 31 Juli 2023 mencapai Rp35,06 miliar dan telah menjangkau 8.407 debitur.
“Penyaluran UMi tertinggi berada di Kota Banjarmasin, yaitu sebesar Rp7,86 miliar kepada 1.838 debitur. Sektor perdagangan mendominasi penyaluran UMi di Kalsel, yaitu sebesar Rp32,90 miliar kepada 7.866 debitur,” ucap Syafriadi.
Dijelaskannya, Kalsel sendiri menempati posisi ke-4 sebagai provinsi dengan persentase realisasi penyaluran KUR terhadap target tertinggi se-Indonesia. Dari target sebesar Rp6,57 triliun, Kalsel mencapai nilai penyaluran sebesar Rp2,54 triliun atau 39,2 persen dari target.
“Sementara untuk penyaluran UMi, Kalsel menempati posisi ke-20 UMi secara nasional. Apabila dibandingkan secara regional Kalimantan, penyaluran pembiayaan UMi di Kalsel merupakan yang tertinggi dengan kontribusi sebesar 38,12 persen, disusul oleh Kaltim (28,44 persen), Kalbar (19,78 persen), Kalteng (7,81 persen), dan Kaltara (5,85 persen),” tambah Syafriadi.
Terkait penyaluran KUR dan UMi di Kalsel melalui skema pembiayaan syariah, kontribusi penyaluran KUR pada Bank Syariah sebesar 6,05 persen sedangkan pembiayaan UMi dengan Akad Syariah mencapai 79,96 persen. MC Kalsel/Rns