Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan (Dishut) terus siaga dalam memadamkan api. Hal ini diupayakan dalam pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sedari dini disekitar kawasan hutan.
“Sesuai arahan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor agar kami terus mengerahkan semua sumber daya yang ada dan selalu berkoordinasi dengan BPBD, TNI/Polri, Manggala Agni melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang juga aktif dalam Satgas Pengendalian Karhutla di wilayah kabupaten/kota,” kata Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (PKSDAE), Pantja Satata, Banjarbaru, Senin (28/8/2023).
Pantja mengatakan, pihaknya kedepannya akan membuat embung dikawasan rawan titik api dan pembangunan embung itu ada penampungan air dalam mempermudah tim Karhutla untuk memadamkan api.
“Penanganan Karhutla yang terjadi di wilayah kabupaten/kota akan kita tangani bersama,” ungkap Pantja.
Diutarakan Pantja, pembinaan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Desa Peduli Karhutla juga terus dilakukan secara masif dalam mencegah Karhutla dengan melakukan deteksi dini.
“Maka dari itu, kami lebih gencar melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat melalui sosialisasi dan penyuluhan pencegahan Karhutla serta pemasangan spanduk imbauan larangan membakar hutan dan lahan di wilayah rawan Karhutla,” tambah Pantja.
Pantja pun memerintahkan, agar patroli pengendalian Karhutla Dishut, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Tahura lebih intensif dalam meningkatkan kunjungan ke lapangan.
“Kami memang terus memfokuskan patroli dan patroli dari pagi, siang dan malam, guna memantau titik api yang berpotensi rawan karhutla disekitar kawasan hutan dan melakukan pemetaan terhadap area rawan Karhutla sebagai salah satu langkah dalam penanganan Karhutla,” kata Pantja. MC Kalsel/Ar