Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel melalui Dinas Kehutanan (Dishut) terus mengupayakan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sedari dini, khususnya disekitar kawasan hutan.
“Hal ini sesuai arahan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor agar kami terus mengerahkan semua sumber daya yang ada dan selalu berkoordinasi dengan BPBD, TNI/Polri, Manggala Agni melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang juga aktif dalam Satgas Pengendalian Karhutla di wilayah kabupaten/kota. Ketika ada titik api yang terpantau segera bersama-sama turun untuk mengatasinya,” ucap Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra melalui Kepala Seksi Karhutla, Bambang Winarto, Banjarbaru, Kamis (27/7/2023).
Meskipun masih ada hujan di beberapa wilayah di Kalsel, tetapi terdapat wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria yang sangat pendek, yaitu satu hingga lima hari yang artinya potensi munculnya hotspot masih saja bisa terjadi dibeberapa wilayah dan sudah ditemukan 677 titik hotspot risiko tinggi Karhutla di dalam kawasan hutan.
Disampaikan Bambang, pihaknya memfokuskan patroli dan patroli dari pagi, siang dan malam, guna memantau titik api yang berpotensi rawan karhutla disekitar kawasan hutan.
“Memang pemetaan juga dilakukan terhadap area rawan Karhutla sebagai salah satu langkah dalam penanganan Karhutla,” ungkap Bambang.
Dijelaskan Bambang, pembinaan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Desa Peduli Karhutla terus dilakukan secara masif dalam mencegah Karhutla dengan melakukan deteksi dini.
“Maka dari itu, kami lebih gencar melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat melalui sosialisasi dan penyuluhan pencegahan Karhutla serta pemasangan spanduk imbauan larangan membakar hutan dan lahan di wilayah rawan Karhutla,” tutur Bambang. MC Kalsel/Ar