BBM BI Kalsel Bahas Penyesuaian MDR QRIS

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Selatan, Wahyu Pratomo (kanan kedua) saat membahas tentang penyesuaian MDR QRIS. MC Kalsel/Fuz

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Selatan, Wahyu Pratomo menghadiri Bincang Bareng Media (BBM) rangkaian dari Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Edisi Mei 2023 terkait dengan mendorong hilirisasi di Kalimantan Selatan.

BBM kali ini mengangkat tema “Penyesuaian Merchant Discount Rate (MDR) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)” yang dilaksanakan di aula 2 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Selasa (25/7/2023).

“Penyesuaian MDR QRIS bertujuan meningkatkan layanan kepada pedagang dan pengguna QRIS,” sebut Wahyu Pratomo.

Wahyu menambahkan, sejak awal peluncurannya di tahun 2019, BI telah mengenakan MDR QRIS sebesar 0,7 persen, per April 2020, BI juga membebaskan kelompok pedagang usaha mikro (UMI) dari pengenaan MDR, sebagai respons atas kondisi ekonomi yang tengah lesu akibat pandemi.

“Mulai 1 Juli 2023, MDR QRIS kembali dikenakan untuk UMI dengan tarif sebesar 0,3 persen,” ujar Wahyu.

Tarif MDR tersebut, disebutkan lebih rendah dibanding tarif MDR saat awal peluncuran QRIS.

Tarif MDR QRIS yang dikenakan kepada UMI juga lebih rendah dibanding golongan lainnya, yaitu usaha kecil (UKE), usaha menengah (UME), dan usaha besar (UBE) sebesar 0,7 persen serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Badan Layanan Umum (BLU), dan Public Services Obligation (PSO) sebesar 0,4 persen.

Selain itu, kata Wahyu, tidak semua tarif MDR QRIS disesuaikan, merchant QRIS kategori Government to People (G2P) seperti bansos, People to Government (P2G) seperti pembayaran pajak, paspor, dan donasi sosial nirlaba tetap dikenakan tarif MDR sebesar 0 persen alias nihil.

MDR QRIS akan dialokasikan kepada ke industri penyedia jasa pembayaran agar pelayanan QRIS kepada masyarakat bisa lebih baik.

“Banyak yang belum tahu, di balik satu transaksi QRIS, ada banyak penyedia jasa pembayaran yang terlibat, mulai dari penerbit (issuer), acquirer, lembaga switching, lembaga services, hingga lembaga standar,” tambah Wahyu.

Berdasarkan data BI, secara nasional, per Mei 2023, ada 35,8 juta pengguna QRIS, 26,1 juta merchant QRIS.

Sebanyak 95,87 persen merchant QRIS merupakan pelaku UMKM, dalam setahun terakhir, volume dan nominal transaksi QRIS juga tumbuh signifikan, secara berturut-turut sebesar 152 persen dan 175 persen, dii Kalsel sendiri, sudah ada 454.986 pengguna QRIS. MC Kalsel/Fuz

Mungkin Anda Menyukai