Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor menerima peserta Studi Strategi Dalam Negeri (SSDN) bagi Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV Lemhanas RI 2023 dengan menyampaikan beberapa informasi singkat terkait Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Senin (10/7/2023).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel terus berkomitmen memajukan daerah dengan mengimplementasikan program-program pembangunan yang mendukung akselerasi dan pencapaian visi pembangunan Kalsel yaitu “Kalsel Maju, Kalimantan Selatan Makmur, Sejahtera, dan Berkelanjutan” sebagai gerbang IKN. Dalam upaya mencapai visi tersebut, Pemprov Kalsel fokus pada pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan, serta upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Secara administratif, Kalsel terdiri dari 11 kabupaten dan 2 kota, kurang lebih 153 kecamatan dan 2.008 desa/kelurahan. Kalsel dihuni oleh 4,07 juta jiwa penduduk, dengan berbagai macam suku dan agama, namun tetap hidup dalam keharmonisan dan persaudaraan,” kata Sahbrin.
Sedangkan luas Provinsi Kalsel hanya 3.874 hektare atau 6,98 persen dari total luas Pulau Kalimantan. Disebutkan Sahbirin, Kalsel memang memiliki luas yang lebih kecil jika dibandingkan dengan wilayah provinsi lain di Pulau Kalimantan, namun menyimpan nilai sejarah, budaya, serta potensi alam yang luar biasa.
Selanjutnya, Sahbirin menyampaikan, gambaran umum mengenai beberapa indikator penting yang menunjukkan perkembangan Kalsel yaitu capaian Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kalsel. IPM merupakan ukuran penting untuk mengukur kualitas hidup masyarakat, dan dapat dilihat bahwa IPM Kalsel terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2017, IPM mencapai angka 69,65 dan pada 2022, angka tersebut meningkat menjadi 71,84. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kalsel.
“Terkait laju pertumbuhan ekonomi Kalsel. meskipun sempat mengalami penurunan pada 2020 akibat pandemi, namun saat ini pertumbuhan ekonomi Kalsel telah pulih. Pada 2022, laju pertumbuhan ekonomi Kalsel mencapai 5,11 persen. Ini menunjukkan kebangkitan ekonomi yang baik dan memberikan harapan bagi masyarakat Kalsel,” ujar Sahbirin.
Disampaikan Sahbirin, tingkat pengangguran juga menjadi salah satu indikator penting dalam pembangunan.
“Saya gembira menyampaikan bahwa tingkat pengangguran di Kalsel mengalami penurunan signifikan. Pada 2021, tingkat pengangguran mencapai 4,95 persen, namun pada 2022, angka tersebut berhasil turun menjadi 4,74 persen. Hal ini menunjukkan adanya kesempatan kerja yang lebih baik bagi masyarakat Kalsel,” ucap Sahbirin,
Kemudian, indeks kualitas lingkungan hidup Kalsel. Pada 2017, berada pada angka 62,07. Namun pada 2022, angka tersebut meningkat menjadi 71,92. Capaian ini menunjukkan komitmen Pemprov Kalsel dalam melestarikan lingkungan hidup dan menjaga keberlanjutan alam.
“Sebagai informasi, Provinsi Kalsel memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di tengah Kalimantan Timur sebagai IKN Nusantara, serta Kalimantan Tengah sebagai food estate. Potensi besar ini memberikan peluang yang luar biasa bagi Kalsel sebagai gerbang IKN. Oleh karena itu, kami telah dan akan terus melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan pengembangan bandara untuk memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Sahbirin. MC Kalsel/scw