Pemprov Kalsel Gelar FGD Pengembangan SISKA KU INTIP dan Koordinasi Pembibitan Ternak

Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi. MC Kalsel/scw

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel menggelar focus group discussion pengembangan Program Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (SISKA KU INTIP) dan koordinasi pembibitan ternak.

SISKA KU INTIP merupakan program prioritas yang menekankan pada optimalisasi perkebunan sawit sebagai sumber pakan dan keterlibatan masyarakat sebagai pelaku usaha ternak sapi mandiri.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi mengatakan, (pembiakan dan penggemukan) yang saat ini sebanyak 22 perusahaan telah berkomitmen untuk melaksanakan program SISKA KU INTIP dengan membentuk 17 mitra klaster yang tersebar di Kabupatan Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala dan Tabalong. Sedangkan empat klaster yang ada di Kabupaten Kotabaru telah dilakukan Survei Investigasi Design (SID).

Di Kalsel potensi lahan perkebunan kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan untuk intevrasi sawit sapi seluas 250.000 hektare yang mampu menampung sekitar 125.000 ekor sapi,” kata Suparmi, Banjarbaru, Rabu (5/7/2023).

Saat ini, disampaikan Suparmi, populasi sapi di Kalsel pada 2022 berdasarkan data sementara sebanyak 173.977 ekor. Pemprov Kalsel telah berupaya meningkatkan popul asi dan produksi daging melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) yang setiap tahun mampu melahirkan anak sapi atau pedet sebanyak 28.000 ekor

Program SISKA KU INTIP yang telah dijadikan role model nasional harus mampu mendorong percepatan peningkatan populasi dan produksi sapi di wilayah sawit dengan keterlibatan semua perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta/negara sebagai intinya melalui pemberdayaan pekebun/plasma/peternak/masyarakat sekitar sebagai mitra bisnis dari hulu–hilir dalam rangka kesiapan Kalsel sebagai penyangga pangan IKN.

Oleh karena itu, dalam rangka pengembangan SISKA KU INTIP di Kalsel perlu dilakukan sembilan hal, yakni memfasilitasi sarana dan prasarana (electric fence/pagar listrik, kandang komunal, portable yard, kendaraan operasional)

“SID pada calon lokasi SISKA KU INTIP di perusahaan perkebunan kelapa sawit grup dan non grup serta koperasi kelapa sawit didukung oleh IARMCP/siska supporting program dan menyusun dokumen profil investasi SISKA KU INTIP yang didukung oleh IARMCP/siska supporting program,” jelas Suparmi.

Kemudian meningkatkan populasi ternak sapi melalui usaha pembiakan (bibit indukan, indukan dan bakalan) dengan target 10.000 ekor dan usaha penggemukan dengan target 21.000 ekor (sapi jantan siap potong) melalui pembiayaan perbankan (KUR) dan investor/mandiri dan meningkatkan dukungan perbibitan sapi unggul (bibit indukan dan pejantan) melalui UPT pembibitan ternak unggul atau melalui program penjaringan ternak sapi unggul yang sesuai dengan jenis sapi yang cocok dikembangkan secara integrasi di lahan sawit (sapi bali, sapi madura, ongole, sapi brahman). MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai