Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis Nilai Tukar Petani (NTP) yang naik 0,11 persen dibandingkan NTP Mei 2023, yaitu dari 107,27 menjadi 107,38.
“Kenaikan NTP pada Juni 2023 disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,33 persen sedangkan Indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,22 persen,” ujar Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/7/2023).
Disebutkan Martin, kenaikan NTP Juni 2023 juga dipengaruhi oleh naiknya NTP pada tiga subesektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,33 persen, Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,45 persen, dan Subsektor Peternakan sebesar 1,81 persen.
Sementara subsektor lain, yaitu Tanaman Perkebunan Rakyat dan Perikanan mengalami penurunan NTP, masing-masing sebesar 0,30 persen dan 1,42 persen secara berurutan.
Terkait harga, Martin menyebutkan rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik sebesar 3,97 persen, dari Rp6.777,76 per Kg pada Mei 2023 menjadi Rp7.047,08 per Kg di Juni 2023.
“Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan juga mengalami kenaikan sebesar 3,85 persen dari Rp6.879,72 per Kg pada Mei 2023 menjadi Rp7.144,58 per Kg di Juni 2023. MC Kalsel/scw