Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Banjarmasin, Leonard Duma mengharapkan kader keamanan pangan dapat lebih meningkatkan intervensi dan pengawasan peredaran pangan di lingkungan sekolah.
“Kami harapkan peran aktif kader kemanaan pangan di sekolah untuk pengawasan jajanan. Ini penting dilakukan agar makanan yang diperjual belikan tidak mengandung bahan berbahaya, sehingga tidak mengakibatkan anak jatuh sakit,” kata Duma saat kegiatan Bimbingan Teknis kader keamanan pangan sekolah di Banjarbaru, Jumat (12/5/2023).
Ia mengatakan program Gerakan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Aman, Bermutu dan Bergizi merupakan Program Prioritas Nasional yang telah dicanangkan oleh Wakil Presiden Boediono tahun 2011.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan PJAS yang aman, bermutu, dan bergizi adalah melalui partisipasi aktif dan terpadu dari seluruh kementerian, lembaga pemerintah, dan lintas sektor di pusat maupun daerah serta pemberdayaan komunitas sekolah.
“Implementasi program PJAS menuntut kemandirian sekolah termasuk guru, orang tua murid serta pengelola kantin dalam mengawasi keamanan jajanan anak di lingkungan sekolah,” katanya.
Oleh karena itu, Badan POM dan UPT Badan POM di seluruh wilayah Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk terus melakukan upaya penyebaran informasi keamanan pangan kepada masyarakat termasuk komunitas sekolah.
Apalagi Kota Banjarbaru kata Duma, merupakan salah satu lokus Program Keamanan PJAS di tahun 2023 yang mengintervensi 12 sekolah di tingkat SD, SMP atau yang sederajat.
“Beberapa sekolah yang diintervensi di antaranya sekolah yang pernah memperoleh predikat Piagam Bintang Keamanan Pangan di Kantin Sekolah (PBKP-KS) dari BBPOM di Banjarmasin dari tahun 2014-2016,” tuturnya.
Ia berharap komunitas sekolah dapat memperoleh akses informasi keamanan pagan yang valid, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan.
“Diharapkan juga komunitas sekolah memiliki kemampuan dalam mengenal dan memilih pangan yang aman, bermutu dan bergizi dan dapat berperan serta melakukan pengawasan peredaran pangan di lingkungan sekolah secara mandiri,” katanya. MC Kalsel/tgh