Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan Excelsior Dance Project Banua dalam memperingati Hari Tari Sedunia yang ke 9 di kota Banjarmasin.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Raudati Hildayati melalui Kepala Seksi Kesenian Bidang Kebudayaan Disdikbud Kalsel, D Sunjaya Adhiarso mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang mengumpulkan para seniman dalam memeriahkan hari Tari Sedunia di Kalimantan Selatan.
“Pelaksanaan ini secara tidak langsung membantu meningkatkan indikator pembangunan kebudayaan yang ada di Kalimantan Selatan, khususnya setelah pandemi menimpa kita pada beberapa tahun yang lalu,” ucapnya, di Banjarmasin, Sabtu (6/5/2023).
Sunjaya menjelaskan, Pemprov Kalsel akan terus memberikan pembinaan kepada seniman, dalam hal ini sumber daya manusia yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
“Kita terus melakukan pendataan sanggar yang dikelola oleh para seniman serta melakukan workshop dan juga Gerakan Seni Masuk Sekolah tingkat kabupaten/kota,” terangnya.
Selain itu, dalam melestarikan kebudayaan Kalsel khususnya seni pertunjukan, Pemprov Kalsel kembali mengusulkan beberapa tarian untuk dimasukkan ke dalam Warisan Budaya takBenda (WBTb) Indonesia oleh KemenDikBudRistek.
“Ada dua tarian kami usulkan yaitu tari warita batu bajanggut dan tari batatungkal yang berasal di Kabupaten Tanah Laut,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Hari Tari Dunia Kalimantan Selatan, Gita Kinanthi Purnama Azhri menambahkan kegiatan ini diikuti dalam para seniman dari 13 kab/kota.
“Sebanyak 40 karya dari para seniman yang akan menampilkan berbagai macam tarian mulai tradisional hingga modern,” pungkasnya. MC Kalsel/usu/ARH