Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor memerintahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov Kalsel untuk segera melakukan koordinasi dalam menindaklanjuti prakiraan musim kemarau yang dikeluarkan oleh BMKG.
Hal ini dilakukan sebagai langkah Pemerintah Daerah melakukan persiapan untuk pencegahan bencana asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di ruang rapat BPBD Kalsel di Banjarbaru, Selasa (2/5/2023).
“Rapat Koordinasi Antisipasi dan Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla Kalsel Tahun 2023 ini kita lakukan sebagai langkah nyata dalam mengantisipasi bencana,” ujar Sekretaris Daerah, Roy Rizali Anwar.
Lanjutan dari langkah ini, telah dilakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait analisa dari BMKG terkait prediksi cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.
“Ini kita sampaikan terkait prediksi kapan mulai musim kemarau, lalu puncaknya kapan, sehingga kita juga meminta agar rekomendasi untuk menetapkan status siaga darurat di wilayah masing-masing,” tambahnya.
Menindaklanjuti imbauan dari Pemerintah Kabupaten Tapin, Pemprov Kalsel juga mengimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi melakukan penyediaan penampungan air, baik itu menggunakan embung, sumur ataupun pemanfaatan drum.
Sementara itu, Mepala Stasiun Klimatologi BMKG Kalsel, Goeroeh Tjiptanto menyebutkan untuk prakiraan musim hujan, atau hari dengan tanpa hujan berturut-turut terjadi antara awal hingga akhir April 2023.
“Sedangkan prakiraan awal musim kemarau pada pertengahan Mei sampai dengan awal Agustus. Sedangkan puncak musim kemarau terjadi di bulan Agustus dan September,” jelasnya.
Rapat koordinasi ini, Sekda Kalsel didampingi oleh Pelaksana Harian Kalaksa BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi dan Sekretaris BPBD Kalsel, Iswantoro. MC Kalsel/Fuz