Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) memperkirakan realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 214,91 ribu hektare atau mengalami penurunan sebesar 39,35 ribu hektare (15,48 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 254,26 ribu hektare.
“Puncak panen padi di 2022 terjadi pada September yaitu sebesar 41,41 ribu hektare, sedangkan pada puncak panen padi di 2021 terjadi pada Agustus yaitu sebesar 57,97 ribu hektare,” ujar Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (6/3/2023).
Dikatakan Martin, luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 0,69 ribu hektare dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 52,16 ribu hektare.
“Dengan demikian, total luas panen padi pada SubroundJanuari−April 2023 diperkirakan mencapai 52,85 ribu hektare atau mengalami kenaikan sekitar 18,81 ribu hektare (55,26 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022 yang sebesar 34,04 ribu 70,00 hektare,” kata Martin.
Selain perkiraan tersebut, Martin pun menyebutkan luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 0,69 ribu hektare dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 52,16 ribu hektare.
“Produksi padi di Provinsi Kalimantan Selatan sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 819,42 ribu ton GKG atau mengalami penurunan sebanyak 196,89 ribu ton GKG (19,37 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 1,02 juta ton GKG,” kata Martin. MC Kalsel/scw