Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menghadirkan Pembina Pondok Pesantren se-Kalsel untuk mengikuti Rapat Koordinasi Pembenahan One Pesantren One Product (OPOP) Tahun 2023 di aula kantor Diskop dan UKM Kalsel di Banjarbaru.
“Jadi hari ini kita sosialisasikan dana hibah yang akan diberikan kepada OPOP Kalsel kemudian kita memaparkan bahwa dana hibah ini harus sesuai dengan peraturan pemerintah di mana harus dipertanggungjawabkan untuk yang mendapatkannya,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai, Banjarbaru Selasa (14/2/2023).
Pada pertemuan ini juga disosialisasikan terkait pelaksanaan mendirikan Koperasi Premier dan Sekunder, kemudian juga diberikan motivasi, sehingga ke depannya bisa berkembang.
Motivasi sendiri disampaikan oleh Gus Anas Al-Hifni, Pimpinan Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat Jawa Timur, kemudian dilanjutkan oleh KH Mukeri Yunus, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah Jorong Tanah Laut Kalsel.
“Kami berharap apa yang disampaikan oleh Gus Anas ini bisa memberikan motivasi bagi pesantren di Kalsel, tadi disampaikan jika omset pesantrennya hingga triliunan, ini luar biasa dan kita coba untuk menerapkan,” lanjutnya.
Lalu, Ia menjelaskan potensi pesantren di Kalsel itu ada, hanya saja untuk pengelolanya ditekankan harus SDM akan dibenahi lebih awal, dengan diberikan pelatihan-pelatihan dan sebagainya.
Program OPOP sendiri untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar mempunyai produk unggulan serta mampu mandiri secara ekonomi.
Hingga saat ini, tiga provinsi yang telah melaksanakan program OPOP yakni Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalsel. Untuk Kalsel sendiri diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin pada 2022 silam.
Pada pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari 10 pesantren di Kalsel yang memenuhi syarat untuk bergabung di program OPOP Kalsel. MC Kalsel/Fuz