Dalam rangka pengendalian inflasi di 2023, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) lebih berfokus lagi membuat langkah-langkah program pengendalian inflasi untuk rencana aksi jangka pendek hingga jangka panjang.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalsel, Birhasani mengatakan penanganan inflasi jangka pendek dari sisi perdagangan adalah dengan melaksanakan kegiatan pasar murah yang diadakan setiap bulan selama 2023.
“Minimal enam titik perbulan terutama di daerah kabupaten/kota yang menjadi sampel pencatatan inflasi yakni Tabalong, Kotabaru, dan Banjarmasin,” kata Birhasani.
Kemudian, lanjut Birhasani dibeberapa momen tertentu kegiatan pasar murah juga akan dilaksanakan di 13 kabupaten/kota.
“Minimal dua kali di kabupaten/kota dengan pencatatan inflasi, selanjutnya berikutnya diharapkan minimal dua kali dilakukan secara mandiri oleh kabupaten/kotanya sehingga setiap minggu akan ada pasar murah,” ujar Birhasani.
Disampaikan Birhasani, program pengendalian inflasi lainnya dari Disdag yaitu melakukan monotoring harga dan ketersediaan bahan pokok setiap hari kerja, melakukan pendataan ketersediaan bahan pokok di tingkat distributor dan pasar-pasar besar, monitoring pemantauan dan menghimpun informasi suplai barang dari luar daerah yang masuk ke Kalsel bekerjasama dengan KSOP.
“Pengawasan juga terus dijalankan untuk menghindari kecurangan-kecurangan tindakan menimbun barang yang berakibat pada inflasi,” jelas Birhasani.
Selanjutnya, untuk program jangka menengah, Disdag di 2023 akan kembali menjalankan kerja sama antar provinsi, yaitu dengan Nusa Tenggara Barat.
“Saat ini sudah ada tujuh provinsi yang melakukan kerja sama dagang secara formal dengan Kalsel, baik G to G atau B to B,” tandasnya. MCKalsel/scw