Penyelenggaraan Kongres Budaya Banjar VI dan Kongres Kerukunan Bubuhan Banjar I salah suatu upaya untuk melestarikan kebudayaan banjar dari kepunahan dan gerakan untuk memperkenalkan kembali ragam budaya banjar dalam kehidupan masyarakat yang semakin mengglobal.
“Mudah-mudahan kongres ini dapat memperkuat tekad dan komitmen bubuhan Banjar untuk selalu kompak dalam bersatu memelihara kebudayaan Banjar dan menjadikan budaya itu sebagai jati diri serta kepribadian yang tidak pernah hilang dalam perubahan zaman,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalsel, di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Selasa (13/12/2022) malam.
Disampaikan Roy, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel bersama dengan budayawan, seniman, sejarawan, lembaga budaya banjar dan unsur kebudayaan lainnya telah sepemikiran dan memiliki kesamaan pandangan, yaitu Kongres Budaya Banjar dapat menjadi sarana strategis dalam mendorong dan lebih menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kebudayaan yang diwariskan oleh orang-orang terdahulu.
“Budaya Banjar mengandung pesan pendidikan, pesan moral, bernilai hiburan dan keindahan serta diperkaya dengan petuah-petuah dan ujar-ujar (pepatah semboyan) yang bermanfaat bagi harmonisasi kehidupan masyarakat,” ungkap Roy.
Roy berpesan, kepada seluruh orang Banjar yang berhimpun dalam Kerukunan Bubuhan Banjar agar bisa menjadikan organisasi ini sebagai sarana pemersatu dan perekat antar sesama orang di seluruh Indonesia bahkan diberbagai belahan dunia.
“Kita mampu dan optimis bahwa orang Banjar punya semangat juang untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur Roy.
Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar, Rudy Ariffin mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Pemprov Kalsel yang sudah mendukung penuh terselenggaranya kongres ini.
“Jadi kongres ini memberikan manfaat sebesar-besarnya dalam menjalin silaturahmi antar orang Banjar yang ada dimana saja,” kata Rudy.
Rudy mengapresiasi terhadap warga keturunan Banjar di berbagai provinsi hingga luar negeri yang hadir dalam kongres ini.
“Kita tahu warga Banjar di perantauan hingga yang sudah menetap di luar negeri banyak yang sudah berhasil, baik itu sebagai pengusaha, pedagang, akademisi hingga pejabat,” sebut Rudy.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Taufik Arbain menyampaikan, peserta yang hadir dalam kongres ini sekitar 300 orang yang dilaksanakan selama tiga hari dari 13 hingga 15 Desember 2022.
“Maka dari itu, peserta yang hadir dari para tokoh, seniman dan budayawan Kalsel tetapi ada juga dari provinsi lainnya, seperti Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Jogja, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat hingga dari luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura,” kata Taufik. MC Kalsel/Ar