Dalam rangka mengendalikan inflasi di Kalimantan Selatan (Kalsel), Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalsel bersama dinas terkait melaksanakan pasar murah sebanyak 17 titik di kabupaten/kota se-Kalsel dari 22 target yang telah direncanakan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disdag Provinsi Kalsel, Birhasani saat ditemui di Banjarmasin, Senin (14/11/2022).
“Kami bersama dinas-dinas lainnya menjadwalkan kegiatan pasar murah hingga Desember dengan sumber dana dari BTT (Biaya Tidak Terduga) namun ternyata di SK BTT tertulis hingga 10 November atau 30 hari setelah pencairan, sehingga harus dimaksimalkan di bulan ini” kata Birhasani.
Sehingga dengan adanya SK tersebut, kegiatan pasar murah dipadatkan selama Oktober dan November ini.
“Jadi tersisa lima titik pasar murah yang belum terlaksana, yaitu di Kabupaten HSU, HST, HSS, Batola dan Tapin,” ujar Birhasani.
Birhasani mengharapkan, jika kegiatan pasar murah ini bisa disambung kembali hingga Desember, bahkan bisa ditambah dengan tiga daerah pencatat inflasi di Kalsel yaitu Banjarmasin, Kotabaru, dan Tabalong.
Disampaikan Birhasani, untuk selanjutnya jika disetujui kegiatan pasar murah pasti terkejar hingga pertengahan Desember, sehingga diharapkan bisa berpengaruh pada daerah pencatatan inflasi.
“Kita harus mengajukan permohonan dari awal untuk penggunaan dana BTT, Karena pertengahan Desember semua sudah harus di pertanggungjawabkan,” jelas Birhasani. MC Kalsel/scw