Dinkes Kalsel Berkolaborasi Dengan TP PKK Kalsel Turunkan Stunting

Kegiatan Penggerakan Masyarakat “Cegah Stunting Itu Penting” di Taman Edukasi Banua, Banjarmasin, Minggu (13/11/2022). MC Kalsel/tgh

Guna menurunkan angka stunting di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan meningkatkan kualitas kesehatan balita sebagai generasi penerus di masa depan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel berkolaborasi dengan TP PKK Kalsel menggelar kegiatan Penggerakan Masyarakat “Cegah Stunting Itu Penting” di Taman Edukasi Banua, Banjarmasin.

“Tema Penggerakan Masyarakat “Cegah Stunting Itu Penting” di Kalsel Tahun 2022 adalah “Sehat Keluargaku, Sehat Banuaku.” Tema tersebut dapat dimaknai secara luas, seiring dengan upaya pencegahan stunting yang harus mendapat perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, hingga tingkat keluarga melalui pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), ucap Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin, Minggu (13/11/2022).

Ia menambahkan, rangkaian kegiatan Penggerakan Masyarakat “Cegah Stunting Itu Penting” di Kalsel yaitu, aktifitas fisik 4L bagi anak PAUD, pemantauan pertumbuhan anak, gerakan CTPS , konsumsi bekal sekolah isi piringku, gerakan makan sayur dan buah, gerakan minum susu, gerakan gemar makn ikn, pembagian PMT untuk ibu hamil dan balita, dengan narasumber dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Ketua DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kalsel dan Kepala/Pengelola PAUD Alam Berbasis Karakter Sayang Ibu Banjarmasin.

“Jadi sasaran yang akan menerima manfaat dari kegiatan ini adalah balita dan ibu balita alumni Penggerakan Germas Ibu Hamil “Isi Piringku” (1000 HPK) dan peserta didik dari PAUD Alam berbasis karakter sayang ibu Banjarmasin dan PAUD/TK lain total sebanyak 200 orang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah Sahbirin yang dalam kesempatan tersebut diwakili Ketua Bidang III Ketahanan Pangan PKK Kalsel, Sukmawati mengatakan, dalam perjalanan bersama menuju Indonesia dan banua sehat, sampai saat ini masih menghadapi berbagai masalah kesehatan yang tak kunjung reda.

“Hal tersebut terjadi akibat dari terbatasnya upaya kita di “hulu” dalam hal pencegahan, deteksi dan respon dini akan sebuah potensi masalah kesehatan,” ujarnya.

Oleh karena itu, dengan mandat dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi terus berproses untuk melaksanakan transformasi dan reformasi fundamental pada pilar-pilar, Keluarga sebagai kunci utama, Pencegahan dan deteksi dini, menjadi awal  dalam merespon ancaman krisis kesehatan, promosi dan edukasi kesehatan, akan lebih digiatkan.

“Saya berharap, keenam pilar ini dapat menjadi penunjuk arah bagi kita, di dalam perjalanan ini kita, agar dapat bergerak ke satu tujuan yang sama, yaitu “Banua Sehat”,”pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai